INGIN PULANG!

Posted On Oktober 14, 2009

Disimpan dalam Uncategorized

Comments Dropped leave a response

Arigatou ki ni shi tenai shogeru no wa nareteiru
Shinsetsu na sono egao ga nani yori mo mune o utsu

Mou sukoshi hon no sukoshi kono mama de itai kedo
Shuden no anaunsa ga bokutachi o hiki hanasu

Hibi no isogashii sa ni naku shika keteta omoi o sotto

Tatoeba shiroi yuki no kakera ni nari toui sora kara anata o mimamorou
Keshi te toketari shinai you ni ai no kazu dake furishikiru kara kitto

Mata itsuka guzen ni aetanara ii no ni ne
Sore made wa kaze nanka mo hikanaiyou genki de ne

Atarashii kisetsu wa meguri kuru kedo omoi wa zutto

Tatoeba usu beni iro no hana ni nari awai kaori de anata o tsutsumou
Keshi te karetari shinai you ni ai no hizashi de saki hokoru kara kitto

Sekai juu doko ni ite mo soba ni kanjiru
Yasashii sono koe o wasurenai

Tatoeba shiroi yuki no kakera ni nari toui sora kara anata o mimamorou
Keshi te toketari shinai you ni ai no kazu dake furishikiru kara kitto

Tatoeba usu beni iro no hana ni nari awai kaori de anata o tsutsumou
Keshi te karetari shinai you ni ai no hizashi de saki hokoru kara kitto

Saat-saat seperti ini

pintu tlah terkunci lampu tlah mati

ku ingin pulang

tuk segera berjumpa denganmu

waktu-waktu seperti ini

didalam selimut harapkan mimpi

bayangan pulang

tuk segera berjumpa denganmu

ku ingin kaw tau…

ku bergetar merindukanmu…

hingga pagi menjelang

sesaat mata terpejam

tirai imajinasi membuka

semakin aku terlelap semakin jelas sangat senyuman

tak ingin terjaga sampa aku pulang

sesaat mata terpejam

bintang-bintang menari indah

iringi langkahku rangkai mimpi yang smakin dalam

tak ingin terjaga sampai aku pulang

LiburannQ semester 2 di Kampuankkk euyyyyyyyyy

Posted On Agustus 27, 2009

Disimpan dalam Uncategorized
Tag:

Comments Dropped 2 responses

Tak terasa sudah 40 hari diriku dikampung halaman tercinta Payakumbuh-Sumatera Barat. Umm.. liburan kali ini indah bana dibanding januari lalu. Karena kali ini semua sahabat ipa 1 ku pada pulang kampung semua… hmmm kita bisa menghabiskan waktu libur hamper setiap hari… dan kini saatnya aku harus balik ke Malang untuk menyelesaikan kuliahku disemester tiga ini… muga aku bisa menjalaninya dengan penuh semangat. Dan sepertinya setumpuk kegiatan sudah menungguku.,.. di kampus. Huh, dari pada aku pusing memikirkan segaa sesuatu yang bikin pusing yang telah menungguku… mendingan diriku menceritakn liburanku yang asik ini…
Hm… aku sampai di tanah kelahiranku pada tanggal 7 juli 2009. aku bertolak tangal 29 juni 2009 dengan Matarmaja dari Malang. Untuk mendapatkan tiket matarmaja ini aku mendapatkannya dengan penuh perjuangan, sebenarnya aku berencana berangkat dari Malang tanggal 28 juni 2009, karena keburu tiket habis aku harus cepat-cepat datang pagi-pagi jam 7 tanggal 29 Juni sampai di stasiun Kota Baru Malang untuk mendapatkan tiket matarmaja pada jam 15:00 Wib dengan tujuan Senen-Jakarta. Setelah sampai di stasiun kota baru aku harus melawan antrian yang sangat panjang, dengan berbekal uang 158 ribu rupiah untuk tiga tiket yaitu untuk diiku dan kedua temanku yang asal Pariaman. Setelah satu jam antri, ketika hamper 3 antrian lagi tiba-tiba tiket habis, aku benar-benar pusing dan mersa sangat letih sekali melihat petugas stasiun memampangkan papan pengumuman tiket habis. Dan orang-orang yang sedang antri dan juga calo-calo segera pergi dari antrian. Seketika itu mukjizat datang. Ibu-ibu yang berada didepanku berinisiatif untuk marah ( Aremania), setelah melewati proses yang panjang, akhirnya petugas stasiun menambah satu gerbong lagi kapasitas 32 orang untuk tujuan jakarta.. wuih akhirnya…tapi…tiba-tiba bapak-bapak calo yang tadinya antri dan tau ketika tiket masi ada, dia menyerobot ke depan antrianku, aku mau marah… dan meminta keadilan mau gimana lagi, aku sendirian dan disana aku hanya mahasiswa yang mengadu nasib dikota Malang tak bisa berbuat apa-apa dan berdoa semoga aku bisa mendapatkan tiket untukku dan kedua temanku. Akhirnya… aku bisa mendapatkan tiketnya, dan aku segera ke asrama naik angkot AL untuk bisa siap-siap untuk keberangkatanku nanti.
Aku naik Matarmaja penuh kejenuhan dah… sempit,tak ada ac, jendela kecil, penuh asap rokok, harus was-was, tidak bisa tidur, diganggu pedagang asongan, dan sering berhenti di setiap stasiun-stasiun kecil yang ada di pulau jawa ini. Itu semua harus aku nikmati selama kurang lebih 20 jam, pokoke penuh penderitaan deh..kalo naiak kereta ekonomi, yahh paling asik dikereta ekonomi ini ya… ngluarin sumpah serapah pake bahasa minang mode oN… kan orang-orang yang didalam kereta pada ga tau artinya..hihihi trus.. ngederin lagu-lagu suju, DBSk,SNsd, bigbang etc, bikin lupa dengan keidupan matarmajaku. setalah 20 jam akhirnya sampai juga di Jakarta kota, dan kami telah ditunggu oleh kakak Uni Rika dan uNi oja, Aku ikut uNi Rika karena tempat tanteku sangat jauh dari stasiun senen, sedangkan uni Oja ke Cileduk ke tempat kakaknya. Dan… akhirnya selama seminggu aku menginap di Jakarta.
Kegiatanku di Jakarta… Ya.. mangan turu, nelek pisan, tapi di hari keempat pagi-pagi aku pergi ketempat tanteQ di Jakarta timur. Maklum tempat tanteku sangat jauh dari tempat kakak uni Rika, karena aku orangNya terlampau hemat… dari tempat uni rika aku jalan kaki sendirian sejauh 1 Km ke daerah cempaka Mas, karena disana ada stasiun Busway. Dari sana aku naik, dan aku harus berhenti di Senen dan transit ke jatinegara untuk sampai ditempat tanteku. Oalah… sesampai ditempat tanteku… diriku males banget dah… karena ga ada kegiatan, diganggu orang-orang yang tak jelas, akhirnya aku memutuskan jalan-jalan sendirian ke PGJ en ke Gramed, ya ngadem, trus membelikan titipan sohibQ. Setelah sore aku pulang dan membersihkan diri dan dan meniknamati kuliner ala padang yang tidak pernah aku temukan di Malang. Paginya, aku dibawa tanteku…jalan-jalan ke Ancol… wuh… secara aku paling males ketempat yang rame orang jadi jalan-jalan ke ancol sangat membosankan dah… setelah dari ancol, aku segera pamit sama tanteku untuk balik ke tempat Uni Rika di Sunter. Seperti biasa, kendaraan yang aman bagiku ya Busway, hanya bayar Rp 3.500 aku bisa keliling kota Jakarta seharian. Aku teringat titipan kedua sahabatQ, um… akupun menyempatkan diri belanja di pedagang asongan, secara kualitas barangnya bagus trus murah lagi, dan setelah sampai di cempaka mas aku singgah di PGC. Dan setelah itu aku melanjutkan jalan kaki ke daerah sunter. Tak terasa hari sudah kian berlalu tepat 7 juli aku harus cepat-cepat ke Bandara untuk menyelesaikan liburanku di tanah kelahiranku di Ranah Minang. Aku, uni Rika dan kakaknya berangkat ke CKg di terminal 3 menggunakan taksi. Setelah sampai Bandara kami segera cek in di air asia… secara naik air asia rek…murah pisan… yaop… kan sohibku Tasya yang ngebuking… yah.. akhirnya malah akhirnya mahal juga, gara-gara kepulanganku ke Ranah minang dipercepat hihihi. Tepat jam 11:15 aku bertolak ke BIM dan sampai kira jam 12:35. Sampai di BIm aku segara mengaktifkan hape dan yang penting sohibQ Rama kirim sms selamat datang di Ranah minang trus… langsung Meso-in aku dalam bahasa padang, kemudian aku pamit ma Uni rika dan kakaknya dan segera memesan travel untuk menuju ke pAyakumbuh, yah.. walawpun aku tertipu dengan harga yang sedikit mahal, tapi aku bahagialah.. aku tak sabar lagi bertemu dengan keluargaku dan sohib-sohibku di Payakumbuh. Selama perjalanan menuju payakumbuh aku di telepon sohib-shibQ Rama, Roni en mega, eumm jadi perjalan ke Payakumbuh selama 3 jam jadinya tidak melelahkan, trus bisa es_te-em dari supir travel yang SKSD. Setelah selesai nelpon aku segera menghidupkan MP3Q.. biasalah ngederin suju lagi… soale ketagihan dengar suara euNhyuk…hihi.
Sampai di payakumbuh, aku minta diturunkan di simpang kasda, karena aku terlanjur ilfil dengan supir travel, akhirnya aku di jemput Ibu, sesampai di Ibuh aku ketemu dengan kedua sohibQ Rama en Roni, dan mereka membawakan koperku. Sampai dirumah aku langsung istirahat. Biar hari esok nanti penyakit yang tidak diinginkan tidak menganggu liburannku di Ranah Minang ini…(panek Juo..mancaritoan carito pulang kampuank Ko.. huh.. ko baru pembuka carito… alah sabanyak iko heeeea…klo dicaritoan liburan mungkin sak kamus Bahasa Indonesia ga’ah)
Tiing..ting… Na ka Mulai menceritakan inti dari Liburan Na sebenarnya… hm… yang psti Wenak bgt… soale diriku… sudah bisa melepas rindu dengan keluargaku terutama Papa, Ibu, adikku yang sangat-sangat aku sayangi Fuzun, trus rivalku-adikku siapa lagi kalo bukan katuniak. Saat-saat dirumah… aku menjalani kehidupan sepeti biasanya. Seperti biasa diriku aku harus membantu Papaku, yakni membeli berbagai macam keperluan kedaiku…yang paling utama adalah rokok… dan pastinya juga tentunya dengan demikian bon-on rokok banyak terkumpul didalam saku celanaku, trus juga aku harus membeli minyak bensin ke tangki pertamina 34 liter untuk kios minyakku, pokoknya aku paling senang membantu Papaku, aku sangat senang dengan ketulusan Papa, dia tidak pernah marah dan juga banyak bicara tentang segala sesuatunya…um.. dengan deikian aku sangat senang jika membantu Papa, pokoke aku sayang papa banget dah… dari pada membantu Ibu memasak di dapur aku lebih senang membantu Papa, um… klo diingat jaman dulu aku suka membantu Papaku di sawah atopun diladang, ya… nanam pada juga, memtik cabe, pokeko yang berhubungan dengan pertanian. Trus juga kesibukan selain itu aku harus mengantar adikku les,
Sesampai dirumah… setelah 6 bulan Q tinggalkan keadaan lingkungan sekitar rumah cukup banyak yang berubah, terutama yang mencolok bagiku adalah batang seri di depan rumah karena dahannya yang berdaun rimbun itu dipangkas, trus.. banyak juga pohon-pohon kulit manih disekitar rumahku banyak yang di tebang, yahh aku dan adik-adikku kecewa sekali karena kami semua mencintai yang hijau. Dan juga kolam ikan di belakang rumahkku juga kering, trus sungai kecil didekat kolam juga kering, munkin ini dampak musim kemarau dirumahku sehingga, sungai kecil didekat kolam itu tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan air kolam ikanku, yahh otomatis jamban yang da dikolam juga harus dirumahkan dan dicabut dari sarangnya… padahal aku senang sekali BAB di jamban yang ditemani ikan(hihihihi).
Masalah salero_makanan Rek_ pokoke terpuaskan banget dah…pUas…yah di bandingkan di Malang aku yang paling doyan makan nasi+sambel kacang+pergedel jagung trus sekali-kali makan rawon ato lalapan telur. kalo dibandingkan dirumahku mah… semua yang aku inginkan mah ada. Ga usah disebutin lagi. Dan beratku bertam 6 kilo..hahahaah, hoReeeeeeeee. +berSamBung+……
Nah… ni lanjutan liburan di kampuank nan den cinto,.. hampir setiap hari kulewati bersama sahabat-sahabatku. Apalagi disore hari… setelah aku menjemput adikku les di jalan tembakau (indak paralu pulo den sabuikkan a namo bimbelnyo… beko promosi pulo judulnya hahahaha). Um.., pastinya setelah itu kita bakal pergi malala, en trus… pergi makan miso ayam di dekat Ngalaw. Miso ayam disana harganya juga murah, cukup ngluarin duit 4ribu rupiah trus udah bias makan enak…. En pastinya di area yang pemandangannya indah banget dah… wah.. apalagi ya.. saking banyaknya kegiatan yang kulakukan saat liburan lalu aku jadi lupa… kami mengdakan jalan-jalan bareng IPA 1 (part 1) ke Kapalo Banda… Dan janjiannya kita semua ngumpul di Rumah Cica(yah…meski ngumpul dirumah cica eh… cicanya malah ga ikut).Yang disini neh… seru-seruan en keren banget dah… meski air sungai kapalo banda ga sebanyak yang kami datangi dahulu ketika waktu kelulusan SMA. Nak-anak Ipa 1 yang ikut pas waktu itu lumayan anyak…apalagi ipa 1’ers yang notaben rantau. Kalau tidak salah kami menyewa lima rakit dengan Merk YoNa made in Kapalo Banda sekedar promosi… penyewaan Yona bukan hanya menyewakan rakit saja tapi ada juga beneN. Disana kami lomba pacu rakit-rakit… yang pastinya seperti yang telah lalu-lalu anak kendor-kendor yang memegang peran untuk menang, yang paling kincit adalah Rahasia Ilahi… ya eyalah… kalo anak kendor-kendor lagi memacu rakit pasti penuh gelak tawa en banyak mendramatisir keadaan. Sedangkan rahasia Ilahi mendayung rakit dengan do’a doa…hahahha (buat RI bcanda dink!). dalam mendayung rakit kami sangat kompak, ada yang basah kuyup… karena didalam tasku ada berbagai macam barang penting yang dititipkan seprti hape, uang, dan pokoke yang penting2 lah… kalo aku tercebur ke dalam air tentu saja diriku yang diselamatkan terlebih dahulu, yah… pemikirannya diriku seperti itu, tetapi masalahnya barang berharga kepunyaan yang ada didalam tasku bukan milik makhluk yang serakit denganku, tatapi milik anak-anak kaper,sedangkan yang serakit denganku… malah cuek saja dengan apa yang aku bawa… dan mereka malah mencemaskan genk rahasia ilahi, karena mereka pikir anak-anak rahasia ilahi tidak bakalan ikut mendayung rakit tapi ternyata kenyataannya… anak rahasia ilahi yang punya semangat gila untuk berakit-rakit kehulu dan berenag-renang ketepian… Kalo ada apa-apa dengan rakit anak-anak rahasia ilahi anak kendor-kendor pasti syock-syock dengan keadaan tersebut, pokoke.. lucu-lucu banyak dahh… trus kita juga foto-foto… tapi sayangnya pada saat itu temen-teman yang dirantau masi banyak juga belum pulang trus ada juga yang ga bias ikut, jadi kurang mantap sedikit… tapi masi ada jalan-jalan bareng IPA 1’ers Part 2.
Hari-hari biasa ku lalui adalah maen kesekolah, uh… disekolah..jambu-jambu pada banyak yang berbuah juga sekalian kita ngospot, secara klo di cafla doepa donlot cuepat bangud, apalagi ngedonlot yang di youtube… yah nyempatin donlot all about suju (secara katanak udah mulai gila dengan suju). Trus juga berenang dibatang tabit, bertemu Boediyono eh Boediyola, kali pertamanya Roni bertemu denga M Rido MP(LILIS red.) mancantik di gang kecantikan, kerumah pohon si Rama ,kerumah marakak dadak dan menikmati berbagai kuliner yang wenak-wenak (makan pangsit labuah basilang sambia mamanggakkan baso jawa hehehe). Nah… klo pas makan pangsit di labuah basilang sohibQ yang satu ini siapa lagi kalo bukan Roni, dia pasti sibuk praktek bahasa jawa yang telah dia pelajari sewaktu di Batam (berharap nanti pangsitnya bisa dikasi garatis, biar dikira orang sekampung). Wahh.. yang disini lucu-lucu banget dah… si tukang pangsit ga bisa ngelawan bahasa jawa Roni yang jawa tapi ala minang…pokoke tombo teko loro kabeh!
Trus juga kita ngerayain ULtah sohib kami Roni Kurnia yang ke 19 tepat saat kakakNya cica Baralek, jadi di pesta pernikahan Kakaknya Cica kita sekalian kasi dan dan ngucapin selamat lewat Orgen. Tampaknya Roni sangat terharu dan bahagia sekali atas kejutan, semua anak IPA 1’ers yang datang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Roni.
Kalo dirumah segala rencana sudah kita persiapkan dengan matang, apalagi mengenai ngasi kejutan ke Rama(tasya mama kendor Qta), sewaktu kami msih dirantau, Q di malang, roni di batam, HAndri di Makassar, kita sudah punya rencana pasti. Karena Rama sudah baik bangud sama kita, dia yang ngurus segalanya, ngasi semangat kekita, apalagi dia selalu ribet ngurus tiket-maniket (promo n ngebuking) kepulangan kita, bukan hanya ke anak kendor saja dia berlaku demikian tetapi juga pada anak-anak lain juga, pokoke tak pandang bulu, pokoke dia layaknya Ibu suri Qta dahhh. Awalnya kami bakal kasi kejutan pas saat Handri sudah kembali dari Makassar, tapi gagal, karena waktunya belum pas, dan planingnya kita harus bikin Rama sakit hati dengan kita, apalagi ketika kepulangan si Handri agar Rama menganggap si Handri sebagai parasit (ondeh…kagok den dek nulis namo nak-nak kendor ko pake namo asli hah), untuk bikin si Rama sakit hati, Qta ngga ngajak main bareng trus ngupdate status FB mengenai… asyikknya jalan-jalan Qta b3, pokoke selama 1 minggu full… eh nyatanya ga berhasil juga, jadi kami ngasi kejutannya jadi tertunda-tunda.
Nak-anak IPA 1’ers punya permintaan lagi neh… mengenai jalan bareng ipa 1 Part 2, karena menurut IPA 1’ers kita harus ngadain acara lagi sebelum kita semua pada pisah apalagi anak-anak yang pada kul di ITS mo pada alik ke Surabaya. Akhirnya kita semua sepakat kumpul n rapat di sekolah. Semua yang dibutuhkan tentang jalan-jalan IPA 1’ers telah ditetapkan dan yang ditunjukkan jadi panitia kesibukan adalah anak kendor-kendor( pokoke STM ajo). Kita sepakat pergi ke wilayah solok-alahan panjang- kebun teh, danau diateh eh bawah, sarimanggis. Pokoke intinya kita menghindari tempat keramaian dan menikmati alam ranah minang. Dan pelakasanaannya tanggal 4 agustus mengingat nak-anak Surabaya pada balik tanggal 7. Dan tercatat yang ikut adalah sekitar 25orang.
Anak-anak kendor sebagai seksi kesibukan disetiap kesempatan IPA 1’ers, yahh sudah pasti sibuk mencari bus yang akan di carter, kamipun sudah mengelilingi Payakumbuh untuk mencari bus yang nyaman dan murah, tapi belum ada juga yang pas, dan kemudian aku dan Ibuku berusaha akan meminjam bus Perhubungan kab 50 kota, sewaktu pergi dengan Ibuku… dinas perhubungan tersebut setuju dengan peminjaman tersebut dan telah mencatat tanggal kami akan meminjam, dan aku disuruh membuat surat surat permohonan peminjaman, akupun juga setuju melihat kondisi bus dan biaya peminjamannya jauh lebih murah. Besoknya aku dan Rama pergi ke tanjung pati untuk menyerahkan surat peminjaman tersebut, dan akhirnya malah ga disetujui karena kami dalam meminjam tidak memiliki legalitas, padahal sewaktu pergi dengan ibuku… telah disetujui. Akhirnya sebagai seksi kesibukan anak-anak kendor mulai tambah sibuk dan panic, dan berpikir bagaimana rencana jalan-jalan bareng IPA 1’ers ini bias berjalan lancar, belum lagi nak-nak kendor harus menagih iuran jalan-jalan dor to dor kerumah teman-teman ipa 1. Dan akhirnya kami samati-mati aka kami akan menyewa bus Bahagia (ga pake ac+full music), yang sebagai mana yang telah kita lakukan sewaktu di kelas X.9 dulu, yang semboyannya,, walaw masuk jurang tapi tetap bahagia. Kamipun segera bertolak meminjam Bus Bahagia yang kebetulan yang punya bus itu adalah ayah temanNya adikku Katanak (yah,,,bisa dinego Lah,…) akhirnya perjuangan mendapatkan bus berahir, tapi semua cobaan itu belum juga berhasil, mengingat sebentar lagi tanggal 1 agustus yakni ada teman-teman dari IPA 1’ers yang ikut SNMPTN, yang komitmennya ga bakalan ikut jalan2 part 2 kalo ga lulus, wadowh… anak-nak kendor2 suangat cuemaS bangud, karena Roni salah satu sang seksi kesibukan dalam acara jalan-jalan ini juga terbelenggu dengan hal itu. Kami berusaha meyakinkan Roni dia pasti bisa pasti,…HARUS ! HArus LULUS(like semboyan IBuQ. Di tanggal 31 kami..( Q, Mega, Roni, Handri n Rama) maen disekolah sore itu, yahh ngambil jambu yang lagi ranum di depan IPA 1 kita. Sementara itu Roni sudahhh sangat syock sekali menunggu pengumuman jam 18:00 wib nanti di situs ITB,UI,UNDIP etc… jam 18:00 sudah menghampiri kita semua, segera,.. Rama dan Handri Online di hape masing-masing untuk mengetahui hasil masa depan Roni, sementara Roni jantungnya melebihi ke_syockkan dirinya, mega dan aku terus memberi semangat Roni dia pasti Lulus! Akhirnya… penantian kita semua usai… alhamdulilah… si Rama dan Handri keluar dari mulut mereka penuh bahagia..(sok2 rahasia Ilahi…padahal sumbayang ashar ajo Indar tu tadi) selamat Roni Kurnia anda LOLOS, Ronipun segera sujud syukur dihadapan kami semua, tapi kita belum tahu Roni lolos dimana, karena berupa kode, yang Roni Ingat dia mengambilnya di UNRI, Brawijaya, dan di Bengkulu, dengan kode awal yang tertera di internet 19 tersebut akhirnya berkeyakinan lolos di Pilihan pertamanya yakni di UNRI jurusan Adrimistrasi Niaga (jurusannyo samoo jo Rama soale si Roni berharap nantinyo inyo bisa minjam buku anak UNPAD).
Malam harinya Roni ingin merayakan kelulusannya dan ia dulu sudah janji bakal ntaraktir kami, aku tidak bisa ikut karena berhubungan adikku juga sedang berkabung, karena dia belum berhasil di PTN pilihannya, tapi karena adikku Katanak bermental baja dia tidak patah semangat dan dia siap menunggu satu tahun lagi untuk duduk kuliah di Universitas Indonesia amiennn. Akhirnya malam tanggal 1 agustuskami merayakan kelulusan Roni di Abu Nikmat(bekas Bang Totok red), aku juga mengajak Katanak dan mentraktir dia agar rivalku ini juga bisa ikut menikmati kebahagiaan kami atas LULUSnya Roni di ANI Unri… disana kami seperti biasa…bercanda,,foto-foto, abis itu keliling kota Payakumbuh nan indah, tyus… DDR di timezone, trus… foto-foto di tengah malam kota Payakumbuh by fotografer andalan Qta Katanak. Hm… hari itu adalah hari bahagia kendor-kendor… karena semua alMaMater Kendor-kendor bisa Jebol di SNMPTN, dan tentu saja Kami semua bakal Ikut acara jalan-jaLan IPA 1 part 2…sebelum jam 9 malam kami harus sampai dirumah dan istirahat karena besok Kita bakal kerja keras lagi untuk nagih iuran doR-doR to Dor kerumah Sobat IPA 1’ers.
Cobaan kembali datang, beberapa sobat IPA 1’ers yang apada awalnya semangat untuk ikut jalan2 bareng Part 2 tidak bisa ikut karena beberapa alas an, yakni ada yang harus mempersiapkan kuliahnya, trus yang paling parahnya karena kami sangat ManenGGang anak-anak yang kuliah di Surabaya akhirnya mereka tidak bisa ikut dengan alas an tidak diizinkan oleh orang tUa yang mereka harus mempersiapkan diri untuk tanggal 7 kembai ke Sby. Ondeh Mati… Mati den! Lah banyak urang nan bakurang tingga 20 urang nan pasti ka pai lei. Anak kendorpun sudah patah semangat karena sudah sekian lama bekerja keras untuk jalan-jalan part 2 ini agar berjalan lancar. Dengan 20 orang seaadanya… kami siap menunggu tanggal 4 agustus, acara ini tidak bisa dibatalkan karena kita sudah keburu Memanjar Bus BAHAGIA.
Tanggal 3 agustus kami melakukan persiapan untuk memberikan kejutan pada sohib kami Rama, yang rencana awal kita tadi harus terlaksana nanti pas di di tepi danau. Segala hal yang dibutuhkan untuk kejutan kami persiapkan, trus bikin coretan rasa terimakasih kami di kain putih, trus juga ada hadiah kendornya en hadiah asli. Nanti pasti bakalan seru. Malamnya Roni menghubungiQ dan kami akan melaksanakan drama yang bakal bikin Rama syock… yakni dengan mendadak Roni harus tidak bisa ikut acara jalan2 IPA 1 part 2 karena harus segera cepat-cepat ke pekanbaru untuk mengurus segala hal yang diperlukan untuk kuliahnya with alasan kuat berhubungan dengan amaknyo en Nenek Pekanbaru, dan kemudian akau menghubungi Handri untuk ikut dalam Drama kami dan supaya tutup mulut berusaha cuek. Dan ramapun mengikuti alur cerita drama kami, yang pada awalnya dia tidak percaya, dan pura-pura menelpon Ibunya Roni, untung dirikuku tidak tidak terpengaruh,..dan mudah2..an drama kami berhasil. En tiba-tiba aku mendapatkan sms dari Rama, katanya Atika si Dokter Kecil ntu ngga bisa ikut besok karena dalam keadaan sakit, Ondeh.matilah…Atika tu…belum byar cuy…Tekor kasudahan ko…
Pagi-pagi tanggal 4 agustus tersebut aku bangun pagi-pagi dan kami sudah janji bakal bawa nasi dari Rumah dibungkus daun pisang, akupun segera pergi ke Halaman belakang Ante Baranak Kuciang untuk mengambil daun pisang, setelah itu… aku Mendiangkan daun pisang itu di atas api, sedangkan katanak sibuk mempersiapkan nasi yang akan kami bawa nanti. Setelah semua persiapan lengkap kurang dari jam 7 aku berangkat dengan Sago ke tempat janjian kita semua kumpul. Setelah sampai disana, beberapa teman sudah banyak yang datang, aku melihat hidung besar Tiara, Dhini,Ario, Handri, Irma, azari, Bulex,Rama, Bani, arini, mega,mira dan mereka sibuk mebicarakan tentang Roni yang ga jadi pergi. sedangkan aku sangat cemas menunggu kedatangan Roni, smsQ tak dibalas,.. akhirnya aku berinisiatif menunggu Roni di di depan masjid Muhamadiyah. Disana aku sudah bertemu dengan Roni, agar drama kami berjalan lancar agar tidak ketahuan Rama, kamipun naik sago kea rah Bus,.. aku dan Katanak berusaha ngumpetin Roni ketika sago melewati kumpulan anak2 ipa 1’ers. Setelah sampai di Bus aku segera membayar sago cukup 500rupiah ber3, karena jaraknya cumin Kira2 150m. Roni segera mengambil posisi duduk paling depan dibelakang sopir agar nanti tidak ketahuan oleh Rama. Aku, roni, Katanak sudah berada di Bus, kemudian, tiba-tiba cica datang diantar kakaknya, akupun menyuruh cica tutup mulut, sementara nak2 ipa 1’ers yang lain masi menunggu satu orang lagi, yakni Bang Wahyu, dia belum juga kelihatan batang hidungNya, akhirnya karena kami sudah menunggu 1 jam, kamipun segera berangkat ke tempat tujuan (Untuang Bang wahyu alah mambayia jadi kami ndak TeKOR dowh!). Drama kami berjalan lancar, Ronipun mengirim sms kepada Rama selamat Jalan-jalan… untung si Rama duduk di belakang, dan dia tidak tahu apa yang terjadi dibelakang kursi paling depan, aku, Mega, Katanak, cica dan Roni asik-asik menikmati hasil drama kami, sedangkan Handri dari belakang mengintip ke depan dan ikutan asik2 menikmati drama kami. Nun jauh di Belakang nampaknya Rama sedih dengan ketidak ikutsertaan Roni dalam acara ini…hahaha
Ketika nyampai di Batusangkar Roni sudah tak tahan lagi, dan ia ingin menyudahi Drama ini, dan ia menampakkan wujudnya pada Rama, Rama benar-benar syock… dan matanya berkaca-kaca melihat Roni…sepertinya dia sangat Bahagia…hahahaha tapi itu belum kelar… nanti pas di tepi danau kami akan menambah kejutan lainnya. Dan kita harus berhati-hati, pokoke jangan sampai ketahuan Rama, karena kita bakal kejutan lagi, karena si Rama tingkat tinggi, eh,,, bener…karena Q ga hati2 membuka tasQ, Rama melihat kado dalam tas, dan aku, Roni, handri di bantu Katanak mempertahan argument kami,..dan sepertinya si Rama sudah ke-GR-an..
Sesampai di di tepi danau IPA 1’ers langsung foto-foto secara pemandangannya indah bangud euy,,.trus… kita makan bareng rame-rame di tepi danau, trus… cuci tangan bareng di air danau… uihh airnya jernih en dingin euy.. trus lagi… dilanjutin foto-foto, foto di sampan, pokoke foto-foto seruan2 dah… untung aku ngeBawa Katanak si Fotografer handal kita.
Setelah puas di area danau kami ke kebun teh… disana kami hanya foto-foto saja, tapi yang lucunya, Roni sibuk berfoto adegan panas sendirian dengan hapeny di kebun teh, hal itu membuat teman2 IPA 1’ers semua pada tertawa terpingkal2. Dikebun teh kita foto bareng lagi with forgrafer Katanak. Perjalanan kita sebenarnya melelahkan tetapi wenak banget dah… karna badan seRasa capek, jadi kami berencana menenangkan badan kami di pemandian air hangat… Oalah…. Yang disana ga usah dicaritoanlah… kami menganggap disitu Neverland… biko klu dicaritoan… tagak Pulo undang-undang Pornografi… akhirnya kita ga jadi rilex disana, dan kami harus memutar balik jalan menuju sari manggis, sedangkan sohib-sohib kendorQ tiok sabanta Update status mengenai jalan2 ini, dengan tujuan untuak mamaneh2an orang2 yang ga ikut trus… yang pada menikmati semester pendek..hahaha kasian bangud yang ga ikut dahhhhhhhhhhh.
Di sarimanggis, nak2 cowok semua pada mandi, sedangkan yang cewek yang mandi Cuman Katanak ma Arini. Karena masuk ke sari manggis bayar dan akupun ngga mau rugi, aku pergi ketengah kolam, maen air,,hehehehe, akhirnya Mega, Cica, en Dhini mengikuti jejakQ, kami disana foto-foto, en trus… anak-anak yang pada berenang di kolam pada maen kejar-kejaran. Disitu.. semua anak cowok2 keliatan pada kompak bangud dah… buat temen2 …yang ga ikut liat aja foto2nya di FB temen2 yang ikut jalan ipa 1”ers part 2. Setelah dingin-dingin mandi kamipun segera bersiap untuk pulang… dan sepertinya ini yang paling berkesan, semuaNya ada di Ranah MInang.
Hari-hari selanjutnya kami habiskan menikamti kota Payakumbuh, teman2 IPA 1’ers sudah banyak yang kembali ke Rantau untuk menikmati kuliah mereka disemester ini. Dan Ronipun harus segera berangkat ke Pekanbaru untuk memenuhi registrasi dan mengikuti OSPEK. Rasanya Payakumbuh sangat sepi kehilangan satu soulmate saja… hari-haripun berlalu, tanggal 17 agustus semakin dengt disaat orang-orang merayakan kemerdekaan aku harus mengakhiri kemerdekaanku dari liburan ini. Dan mega n Rama sudah janji ngetraktirQ sebelum pergi, emmm akhirnya di traktir di Soto Che..heheheh. Di hari terkhir Liburanku 2 soulmateku yang tersisa Rama n Handri memberikan kejutan padaku, mereka membawakan 2 buah durian ke rumah, karena waktu dulu aku pernah berucap dihadapan mereka “sebelum diriku pergi ke Malang lagi aku harus makan durian!” wah… padahal.. aku hampir lupa akan hal itu, untung SoulmateQ ingat dan aku bisa mencicipi rasanya durian disemester ini. Setalah makan durian, Bumi Ranah Minang Di Hoyak “Gempa”, kami semua di bikin syock. Dan langsung Update status…hihihi
Sorenya kami akan touring payakumbuh, trus makan, trus..juga ngebuking travel buat akau ke Bandara besok. Eh… ternyata Rido juga ikut (LILIs) karena kami juga berencana untuk mempertemukan Handri dengan Rido untuk yang pertama kalinya. Wah,… emang dasarnya si Lilis pemain mimpi2 ampi… di dunia maya imejNya sebagai gadis Pacaruik…tapi kenyataan seperti gadis desa yang pendiam suka mandi kesungai. Trus… Qta Otw… makan pangsit,trus..ngebuking travel, en DDR di timezone. Aku tak mau terlalu malam pulang, soalnya juga adikku Fuzun sudah merengek untuk pulang. Dan aku harus mempersiapkan keberangkatanku besok pagi.
Jam 10 tanggal 17 agustus, semua barangku sudah siap, sohib-sohibku(Handri,Rama, Ario,Cica) pada datang kerumah untuk melepas kepergianQ, setengah 12 travel sudah datang menjemputQ. Aku segera menyalami IBu, Apa, adikku Katanak… aku bilang Itte Kimassu, trus,, adikku FUzun, sepertinya dia sedih bangud, tyus… sohib2Q… yahph… sampe ketemu semester depan… Miss U aLL…+^0^+

Kawan den Padukun

Posted On April 28, 2009

Disimpan dalam Uncategorized

Comments Dropped leave a response

kisah yang ingin kuulang kembali Caritoko bamulo katiko nela kahilangan hp pas kls duo. Waktu jam olah raga lokal kosong. Si nela ko ntah dek bongak ntah dek eloknyo ditinggaannyo hp jo pitih dalam tasnyo. Samantaro itu nyo bae main voli di lapangan cik kabau dakek SMP 3. Sasudah baraja olahraga kami baraja matikmatik jo pak oyong lai. Badan panek baagiah pulo kami soal diferensial. Mangutuak anak kendor yang utaknyo abih pakak sadonyo. Eh tibo-tibo si nela tadi tapakiak sajonyo. “Ndeh… Pitih la ilang…” “Kecekan lah ka apak Nela,” jawek tasya dengan harapan ndak jadi baraja matikmatik. “Bialah, ndak baa do!” jawek nela cadel. Eh tibo-tibo tapakiak si nela ko baliak. “Hape la ilang lo…”akhirnyo si nela tapaso juo mangecek ka pak oyong. “Sekarang, periksa barang-barang kalian. Siapa tahu masih ada yang kehilangan,” kato pak oyong bijaksana. Si Siti tapakiak pulonyo di balakang. Hape n73 yang baru dibalinyo ndak pulo basobok do. Anak kendor yang pakak utak tadi wajahnyo mulai cerah lantaran nyo lah yakin ndak jadi baraja matikmatik. Tapi dilain pihak tantunyo anak kendor ikuik prihatin. Apolai yang kahilangan tu acok manunjuakan ujian. Pak oyong lah paniang pulo. Akhirnyo di panggia lah apak wakil kapalo sakolah, kalo ndak salah pak cuTe. Mungkin dek gara-gara anak kendor pandai akting panik. Pak oyong akhirnyo mamutuihan ndak jadi baraja hari iko. Apolai mancaliak si rani yang manggaris jo mahapus se karajonyo (tando-tando kepanikan rani) tambah ilang nafsu apak tu untuak maaja kami. Samantaro itu bisua ndak amuah kalah dek rani do. Lah ditelponnyo tetangganyo yang bailmu bisa manebak pelakunyo. Bisua yang biasonyo pilik pulsa rela mambuang pulsa demi keterannyo dan mengalahkan kepanikan rani yang tiada arti. Samantaro itu si tasya jo yola yang ndak jauah beda pakak utaknyo ikuik-ikuik panik pulo. Si tasya jo TuTi berusaha manyari informasi ka anak ipa duo. Samantaro itu yola cuek-cuek sajo. Mungkinnyo talampau sanang ndak jadi baraja matik-matik. Di tengah sandiwara kepanikan anak kendor si Siti basorak,”Kironyo hape iti tingga di ateh oto pas iti diantaan tadi pagi!” “Syukur alhamdulilah…”kecek anak rahasia ilahi. Kasano anak rahasia ilahi pun langsuang sujud sukur yang dipimpin dek Nurul Faizah (ketua rahasia illahi SMA Duo). “Mantang nela ndak rahasia ilahi yo! Lah lupo kalian jo nela!” kato yola dengan bijaknyo. Atas desakan yolalah kasado anak kendor-kendor sapakek manolong nela dengan cara apapun. Rani mangamukoan ide manyalasaian masalah tu jo ilmu pengetahuan sajo (secara rani tu kendor paliang cadiak). Sadangkan bisua seolah ndak amuah kalah, mangecek bia inyo yang nanyo ka adiak amak si Tio yang kecek si bisua punyo ilmu. Akhirnyo tibo peri penolong yang bibianyo seksi. “Kebetulan kato apa yan ado dukun hebat di tanjuang aro yang bisa tau sia pelaku,” serunyo dengan syahdu. Dek mandanga kato-kado syahdu si peri cantik ko lah iyo pulo kecek kendor nan pakak utak tu. Akhirnyo sepakat lah nyo manarimo usulan si peri cantik. Singkek carito, malamnyo anak kendor lah janjian jo apa si peri tadi dirumah si yona. Si yola dibaoknyo onda kecantikannyo, si tasya pun ndak namuah kalah dibawok onda asok satenyo. Rani yang rumahnyo di dakek rumah mintak dijapuik, maklum padusi surang tu nio pulo berpartisipasi. Tapi dasar si tasya jo yola ko bangso padusi pilik, tulak-tulakan lah nyo baduo. Akhirnyo demi mengungkap kisah dibalik kasus ilangnyo hape si nela, rani pun ngebet mintak diantaan jo si edo adiaknyo yg msh SD naiak onda. Maklum kacomato rani ilang, jadi nyo ndak bisa baok onda do. Ndak lamo sudah rani tibo, tibo pulo apa si peri cantik tu. Kato apak peri tu rumah dukun tu di ateh. Tasya pun tapakiak, lantaran takuik onda asok satenyo ndak talok mandaki. Dengan sangat terpaksa yola nio gonceng tigo jo tasya en rani. Samantaro itu bisua yang paliang indak pokok’i dibaenyo manebeng jo apak peri tadi. Eh iyo posisi gonceng tigonyo, yola yang bwo onda, tasya di tangah, rani dilakang. Dasar tasya ko jail he, dipatakuikannyolah si rani ko. “Rani diramehnyo susu kau dek antu mati kau!” “auu…!” rani pun tapakiak. Sapanjang jalan tu iyo mamakiak se karajo padusi darah batak ko nyo. Kironyo pas sampai di rumah si in dukun, baliau ndak pulo ado do. Dukun tu pai karumah bininyo yang ciek lai di padang panjang. Medan yang kaditampuah ka padang panjang tu parah bana. Yola ndak rela onda kecantikan dibae gonceng tigo. Tapasolah bajapuik onda asok sate tasya k bawah bliak. Akhirnyo dengan susah payah lah sampai di rumah bini mudo dukun ko. Kironyo si dukun pai ka tanjuang pulo maubek urang kesurupan. Kecewalah kasadonyo, ndak ado gunonyo do buang-buang minyak sajo (kiro-kiro mode ikolah kalimat yang kalua dari muncuang tasya). Padahal tanjuang aro tu dakek bana rumah si bisua. Dengan indak puTuiH samangek. Turunlah urang-urang tu baliak. Akhirnyo basobok juo jo dukun tu di surau dakek tobek anduang. Singkek carito, diajaknyolah dek dukun tadi masuak ka musola. Rani yang suko mendramatisir keadaan mulai berusaha manciptakan suasana samistis mungkin. Mancaliak parangai padusi surang tabik suga si yola. Dibilalanganlah dek yola mato cantiknyo ka rani ko. Akhirnyo rani pun antok. Smantaro itu si in dukun lah asyik mambaco mantra. Si bisua memperhatikan dengan seksama. Bantuaknyo bisua ko taragak pulo jadi dukun. Balakangan diketahui, kironyo lah kaduo kalinyo si bisua pai ka si in dukun. Pas SMP lah pernah pulonyo kasiko kironyo. lanjutan yang tadi… Kironyo memang dasar si bisua ko bana nan bongak. Pas SMP dulu nyo pai ka si in dukun ko mintak aia yang alah dimantoi di si in dukun. Dengan harapan juara saTu bisa di rabuiknyo. Babaliak kito ka carito tadi. Si in dukun lah sudah baco mantra. “Nan maambiak ko uwang dokek kalian juo!” “Baa ciri-cironyo pak?” tanyo rani ndak saBa sambia mangipeh rambuiknyo nan sudah di catoknyo sabalun pai. “Uwangnyo agak babeda saketek, kuruh…” alun jadi si in manyalasaian kalimatnyo mato liar tasya lah mangarah ka yola. Soalnyo yola tamasuak kuruih. Si tasya bantuak ndak sadar diri padahal wak kuruih lo tu. “Padusi jantan?” tanyo rani bausao mananangkan. “Jantan tu koliang saketek!” akhirnyo yola lega. Soalnyo tasya lah mulai curiga ka yola. “Jantan kironyo untuang den lah padusi putiah kamek,” kecek yola dalam hati sambia manyibak roknyo seolah ingin memastikan kalau inyo yo bana padusi. Kecek mangecek akhirnyo dukun ko mausulan buek ajo pelakunyo sakik paruik sabalum barang ko baliak. “Wak ado ayat-ayatnyo di rumah! Wak tulis ayatnyo di rumah beko! Jopuk ka tompek Manjang (toke ayam dakek rumah tasya) dih! Wak kojo di situ! Tu kalian cucuak jo jarum bagian poruk gambar tu (gambarnyo berupa manusia, di kapalo,tangan,paruik, jo kakinyo ado tulisan arab)! Paliang indak 25 kali cucuak!” “Insyaallah pak!” jawek tasya lugas dan sok alim sambia mangipeh jilbab marshanda yang dibali di kadai Rina. “Borang tu lah dijuanyo dek moliang tu?” tanyo bisua penasaran. “Nan piti iyo olah dibalanjoannyo. Hape ko berdasarkan pancoliak’an ambo lai disimpannyo baru!” “Syukurlah,” jawek yola menghela angok busuak baun jariang tuonyo sambia mengibaskan rambuik karitiang babigen sirahnyo. Lah baliak tampek si dukun ko. Anak Kendor pulang jo sanang ati, lantaran masalah lah ado titiak tarangnyo. Mungkin dek alah panek anak-anak ko langsuang pulang. Rani tadi pulang manebeng jo apa kotek. Bisuaknyo tasya jo bisua yang memang selalu datang capek lah heboh mancaritoan ka anak lokal. Nan cover jo seleb yang dasar parangainyo ndak jauah beda cingkahaknyo jo anak kendor turut berbahagia. Nan rahasia ilahi ndak branti mangucap jo badikia. Kali iko dipimpin dek mas jok. Eh yola jo rani yang langganan tibo talambek, pas baru taacah se pangguanyo di kursi lah bertubi-tubi muncuang bacarito. Bahkan rani saking antusiasnyo diampehnyo buku ka ateh meja. Untuang anak lokal maklum jo parangai padusi baduo ko. Jadi didangaan sajo dek urang-urang. Samantaro itu mak chai jo mega lah sibuk pulo mangaluaan argumennyo tentang kajadianko. Mega mulai mampangaruhi vela jo nurul khususnya dan anak rahasia ilahi umumnya. Samantaro itu veli sebagai miss dan wanita kota sibuk bakipeh jo karateh buku kiky yang dibalinyo di gramedia. Mak chai indak namuah kalah mulai manguluaan argumen bidang politiknyo di hadapan cover-cover. Hari mulai baranjak siang. Kebetulan kini sakolah sore matikmatik pulo. Untuang bana kendor-kendor nampaknyo, lantaran inyo lah bajanji jo si in dukun. Dengan icak-icak ndak rela cabut sakolah sore si bisua mintak izin ka pak oyong. Syukur alhamdulilah diizinkan. Mako barangkeklah anak kendor katampek manjang manamui si in dukun. Setelah karateh jo jarum tu didapek. Kendor-kendor langsuang baliak kasakola. Soalnyo kendor-kendor lah penasaran sia pelakunyo. Tasya tapiliah sebagai urang partamo mancucuak. Lantaran manuruik anak kendor tasya paliang alim diantaro kendor yang lain, diikuti rani, bisua, dan yola. Namun itu baru empat tusukan. Akhirnya yola mendatangi kasado meja anak kelas untuak mintak partisipasi tusukan. Samantaro itu rani mulai sibuk manggaris mahapus bia kelihatan dek pak oyong sibuk ngarajoan soal. Tasya icak-icak batanyo ka urang hebat tapi akhirnyo manyontek juo. Samantaro itu bisua ndak mambuek samo sakali. Ternyata jerih payah yola hanya menghasilkan 18 tusukan. Lantaran rahasia ilahi ndak nio manusuak, katonyo sirik. Scara rahasia ilahi lumayan bnyak jumlahnyo di lokal. Berbekal perkataan si in dukun kalau mancucuak buliah labiah dari sakali makonyo tasya jo rani mancucuak sakali surang lai. “20 bru! Kalo gitu bia den cucuak liMo!” kecek yola penuh nafsu berharap bia inyo dapek peran paliang gadang mengungkap kisah di balik kasus nela meilina nesa. Maka dengan jari lentiknya yang terlatih memegang tungkek mayoret SMA 2 yola mulai mancucuak saTu perSaTu. Sado mato anak kendor tertuju ka yola. “lah cukuik 25!” seru yola sambia maetong titiak di paruik gambar urang tu. “Lah lapeh sasak namonyo tu” kecek si bisua sok bijaksana. Samantaro itu tasya jo rani mulai syok dan cemas. “dek a kalian?” tanyo yola ketus. “Den takuik, soalnyo pernah kejadian sia yang paliang bnyak mancucuak berangsur-angsur kecantikannyo akan pudar,” sauik si rani pulo mandramatisir kaadaan sambia megang dompet boneka jo hape 3310 nyo. Lah cameh pulo si yola ko. Mukonyo lah pucek. Tasya jo bisua bausao mananangan. Akhirnyo yola tanang dek di opok bisua jo godok angek. Tapi sayang, buktinyo sudah manusuak tu ndak ado anak lokal yang sakik paruik do. Ndak ado nampak ampuhnyo dukun ko do. Nampak na pakak utaknyo. Ndak ado gunonyo sakola tinggi do. Percuma se usao anak kendor ko nyo. Tapi untuangnyo anak kendor ndak jadi baraja matikmatik duo kali do… tamaik * Anehnyo: Yg kahilangan ndak sasibuk itu bana mancari palakunyo. Kendor tagiah manyibukkan diri! peNulis By : De Kendor

Tanpa Lengan Gadis Palestina Berjuang

Posted On Maret 26, 2009

Disimpan dalam Uncategorized

Comments Dropped leave a response

Gaza,- Aya Masoud adalah bunga yang tumbuh diatas tandusnya bumi palestina. Lahir dengan anugrah tanpa lengan, tak membuat gadis 10 tahun itu layu. Dia justru punya ambis besar mengikuti jejak kakak laki-lakinya, melakukan intifadah, bejuang mengusir Israel sang penjajah.
Tentu bukan cara angkat senjata seperti sang kakak yang dia pilih. Aya yang tinggal di jalur Gaza, tiap hari dengan tekun latih kaki-kakinya agar bisa membantunya beraktivitas seperti anak normal. Hasilnya, aya kini sudah pandai menulis makan dan minum dengan kedua kakinya. Bahkan dia tergolong anak cerdas akrena bintang pelajar di kelas 5 sekolah dasar. Kelak, Aya akan tumbuh dan member harum semerbak bagi bangsanya serta tusukan duri tajam bagi siap saja yang menjajah bangsanya.

aya masaod

aya masaod

culture daerah payakumbuh

Asal daerah saya adalah di Payakumbuh Sumatera Barat. Komunitas suku Minang sangat kental di daerahku, yang sudah pasti sudah sangat kental sekali dengan adat istiadat dan religius. Terutama dalam hal gotong royong dan musyawarahnya. Hal yang paling sangat mencolok di daerah saya adalah ritual pergi ke surau bagi masyarakatnya, surau itu adalah tempat yang terbaik dikampungku. Surau adalah sebutan lain untuk Mushola didaerahku. Surau selain sebagai tempat untuk beribadah, menimba ilmu, tapi juga sebagai tempat mempererat tali silaturahmi antar warga kampung.
Setiap waktu sholat masuk, warga selalu meramaikan mushola untuk beribadah kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, kegiatan disurau hamper tidak pernah sepi. Yang biasanya di hari biasa setelah sholat subuh sampai zhuhur masuk itulah waktu dimana di surau tersebut tidak ada kegiatan, dikarenakan masyarakat semua sibuk dengan aktivitas meraka, ada yang sibuk bekerja disawah atau diladang, berdagang, megajar disekolah-sekolah negeri dan anak-anak pergi esekolah.
Di hari-hari biasa, ketika waktu sholat zhuhur masuk, masyarakatpun beramai-ramai datang kesurau untuk melaksanakan sholat berjamaah, setelah itu warga pulang kerumah untuk menyegerakan makan siang, dan setalah itu mereka menyiapkan anak-anak mereka yang berumur 4 -7tahun tahun untuk belajar mengaji iqra’ ke surau. Mengaji disurau adalah hal yang paling disukai anak-anak, karena selain diajarkan Pak Guru yang ramah, juga menyajinya menggunakan pengeras suara atau Mic. Dengan demikian si anak semakin senang jika ia didengar mengaji oleh orangtuanya atau keluarganya dirumah. Natinya setelah dirumah si anak akan merasa senang dipuji karena si anak sudah pandai mengaji. Setelah giliran anak seumuran kecil kecil tersebut selesai mengaji, sekarang giliran anak-anak yang sudah bisa membaca alqur’an. Biasanya anak-anak yang berumur 8 tahun saampai dewasa memenuhi surau untuk mengaji Irama. Untuk mengaji irama ini dilakukan setalah sholat ashar sampaii waktu magrib tiba, disini ditekankan si murid untuk bisa mengaji menggunakan irama-irama yang indah, ini adalah wajib bagi anak-anak yang sudah fasih membaca alqur’an. Kadang juga mendatangkan guru yang handal oleh sang si pengurus surau.
Waktu magripun tiba, azanpun dikumandangkan, makapun beramai-ramailah warga masyarakat untuk menunaikan sholat jamaah, di waktu magrib ini surau akan menjadi lebih padat dibandingkan waktu sholat yang lainnya. Semua kalangan baik dari anak-anak sampai orang yang sudah tua sekalipun berduyun-duyun datang ke surau untuk menunaikan sholat magrib, setelah sholat magrib ada yang menyempatkan mengaji, dan ada juga yang pulang, untuk setiap malam jumat biasanya ada pengajian bersama ustad, kadang juga jika kampung ada masalah masyarakat bermusyawarah disurau ini. Dan kala waktu isyapun selesai, maka para anak muda yang laki-laki harus datang ke surau untuk belajar beladiri yaitu silat taradisional. Mereka belajar dihalaman surau. Anak laki-laki yang sudah menginjak masa remaja dilarang tidur dirumah, biasanya setelah selesai belajar beladiri mereka akan tidur disurau, ketika waktu subuh mau masuk si anak laki-laki tersebut baru bisa pulang.
Di hari-hari yang istimewa seperti hari besar agama atau khatam alqur’an di surau kegiatan keagamaannya sangat sakarl sekali. Misalnya yang sangat mencolok dan wajib adalah diwaktu bulan ramadhan mau masuk, seluruh warga akan berkumpul disurau yang dinamakan “balimau”, yaitu ritual saling maaf memaafkan sebelum melakukan puasa esok hari dibulan ramadhan, di waktu ini biasanya masing-masing keluarga akan membawa Talam(sebuah piring besar yang terbuat kuningan bercorak yang isinya berbagai macam masakan lezat ala masakan Minang). Setelah melakukan do’a bersama dipimpin Datuak Angku (ustad) masyarakatpun akan makan bersama. Biasanya kalau salah satu keluarga tidak datang di acara seperti ini tanpa alas an yang jelas, biasanya apandangan masyarakat agak lain.
Dan dibulan Ramadhan, kegiatan disurau makin padat apalagi di malang hari, hal yang tak pernah terlewatkan adalah nuzul Qur’an (MTQ) yang panitianya terdiri dari para remaja-remaja surau. Dan disinilah kemampuan si anak-anak dan para remaja beradu pandai mengaji dan mengaji ber’irama. Dan dari sini terlihat.

abu Nawir

Setelah sedemikian lama menanggung sakit , meninggallah bagindo ali, kini tinggal isterinya Putri Bunga Durian beserta dua anaknya. Kedua anak itu laki-laki, yang tua Abu Nawar dan yang muda Abu Nawir. Kini kelaurga itu betul tidak punya laki-laki kecuali kedua anak itu. Dulu mamaknya yang meninggal, sekarang ayahnya. Kalau ditahan terus dirumah, masih akan semakin buruk, sedangkan dia masih muda-muda. Inilah yang menyebabkan mereka teringat hendak pergi merantau.
Yang pertma berpikir demikian adalah Abu Nawar. Berkata ia pada adiknya,
“Coba kau dengat, kin yang tinggal hanya Ibu sendiri. Kita tidak bias menggantungkan nasib padanya, ia sudah tua dan lemah. Malah kita harus menyenangkan hidupnya dihari-hari tua ini. Dari pada berputih mata tinggal dikampung ini, bagaimana kalau kita pergimerantau?”
Abu Nawirmenjawab, “Aku setuju , tapi aku tidak tahu kemana atau mau kerja apa, aku serahkan saja pada kakak”.
“Kita pergi ke Jambi, mari kita minta izin kepada Ibu”. Ucap Abu Nawar. Dan akhirnya mereka sepakat untuk pergi.
Mereka membicarakan itu pada ibunya persis sesudah tujuh hari ayahnya meninggal.
“ Mande, semenjak bapak meninggal, rasayan tidak ada lagi tempat mengadu. Izinkanlah kami pergimerantau ke tanah Jambi. Mdah-mudahan berubah nasih kita”.
Ibunya menjawab. “ Kalu itu niat kalian, aku tidak mengizinkan sebelum kalian berumah tangga, ak n ada yang mengikat kalian untuk memikirkan kami yang tinggal”.
“ Bagaimana kami bias kawin jika kami belum berpenghasilan”. Jawab Abu Nawar.
Si Ibu tertegun sejenak, kemudian berkata. “ Kalu benar pula, aku tidak bias menolaknya. Namun satu yang jadi pikiranku. Jambi adalah rantau yang sangat jauh, banyak gunung yang harus didaki dan lurah yang harus dituruni. Sebanyak yang saying sebanyak itu pula yang benci pada kita. Bagaimana kalu dibekali terlebih dahulu dari kalian”.
“ Kalau demikian , aku turut kata ibu”. Jawab Abu Nawar.
Berkata pula Ibunya, “kalian tahu, semenjak dahulunya kita adalah orang terpandang. Mamakmu bernama Pendekar Punai, adalah rang termasyur. Ia meninggal akibat berelahi dengan Sutan Amirullah karena memperebutkan anak gadis sutan Lenggeng Alam. Perkelahian mereka tidak berkesudahan. Kemudian ia diracun oleh Amirullah. Seketika ia tahu, dibalasnya dengan gayung urat, sehingga seklian bulu menanggung sakit dan sekalian pori-pori mengeluarkan darah. Sekrang mamakmu itu telah berbaring di Gunung Lesung. Jadi sebelum merntau, pergilah terdahulu kesana. Mudah-mudahan turun segala kepandaian mamakmu itu. Demikianlah pesan kusampaikan kepada kalian ”.
Mendengar keterangan ibunya itu, tersentak kedua anak itu, dan meminta diri untuk segera pergi.
Dengan dibekali sekedarnya oleh sang Ibu. Kedua kakak adik itu berangkat menuju gunung Lesung di pagi buta. Mereka hendak bertaa dikuburan mamaknya. Tiga harai lamanya mereka berjalan barulah mereka samapi ketempat yang mereka tuju. Dari jauh telah tampak kuburan tua. Bunga kamboja sudah amat tinggi. Nampak pula sebuah sebuah batu nisan yang cukup tinggi. Mereka mendekati tempat itu. Tiba-tiba mereka melotot, dan mereka kaget, batu nisan tersebut dililiti oleh uar naga yang sangat besar, dan merekapun menghentikan langkah.
Dengan mamandang tajam pada sang uar naga, Abu Nawar berpikir-pikir dalam hati, “bagaimana bias bertarak pada nisan yang berpenghuni tiu. Ular naga itu tampanya siap untuk menyerang. Bertarak disna berarti mati”. Setelah lama hanyut dengan pikira masing-masing, berkata Abu Nawar apada adiknya.
“ Tidak mungkin rasanya meneruskan niat kita. Kalau tidak dituntut betul ilmu itu, toh belum tentu kita akan mati. Mari kita pulang saja”. Mendengar itu Abu nawir sang adik mengeluh. Dipikirnya memang betul pula kta kakaknya. Sebaliknya ia merasa malu untuk surut sebelum pergi. Dengan tenang dijawabnya kata kakaknya.
“Bagaimanapun, saya memutuskan untuk tidak kembali, kembalilah kakak sendirian, saya akan tinggal disini. Saya ingin mencoba, kalau mati apa boleh buat, esa hilang, dua terbilang. Ucp aBu Nawir.
Payah Abu Nawar melunakkan hati adiknya, tapi tidak berhasil. Lalu iapun telah tetap dengan hatinya, “Kalau demikian keras hatimu, akupun sudah tidak bias mencegahnya, aku akan segera kembali pulang”. Pada masa itu Abu Nawa diliputi rasa takut yang sangat, badan serasa baying-bayang, serasa telah didlilit ular besar. Iapun bergegas pulang. Tiga hari dalam perjalanan, akhirnya ia sampai dirumah. Wajahnya telah tidak segeh dan kumal. Dengan nafas sesak ia berkata pada Ibunya yang juga kaget. “Dia telah ditelan naga besar, hatinya tidak bisa dilunaki untuk dibawa pulang. Hilang akal denai dibuatnya. Tapi tidak apalah denai toh masih selamt, masi ada”. Si Ibupun terkulai karena sedih, tapi apa hendak dikata. Mereka menjalani nasib masing-masing.
Adapun Abu Nawir yang tinggal sendirian, akibant letihnya, ia menyandarkan diri pada banir kayu besar. Daun kayu disana-berjabat, sehingga dibawah lindungannya. Hari telah berangsur senaj. Abu Nawirpun tertidur. Rupanya, dalam tidur itu ia bermimpi, ia didatangi laki-laki tua berjenggot terjulai ketanah, orang tua itu berkata “ Naga itu adalah ujian untuk menuntut ilmu, tabahlah selama disini, jika enggau benar-benar ingin mendapatkan ilmu, ilmu itu akan didapat secra berangsur-rangsur ; bukan diperdapat kita ingat. Aku akan dating tiap malam”. Mimpi Abu Nawir berakhir, dan iapun terbangun, tiba-tiba seekor harimau melompat didekatnya. Ia terkejut dan pucat. Dia membuang pandangan kesekitar, ternyata masih gelap gulita, yang terdengar hanyalah bunyi kala dan lipan, dan bunyi sikekeh burung hantu. Bulu tekuknya semakin berdiri. Rasanya tidak akan sanggup ia terus berada disana seperti yang diisyaratkan siorangtua itu. Tapi sebaliknya, langkah telah terlanjur dilangkahkan, pantang pula untuk berbalik surut. Iapun memicingkan mata, dan iapun tertidur. Tidak berapa lama kemudian berkicaulah murai, haripun pagi. Barulah hatiny agak tentram.
Adapun kerja Abu Nawir sehari-hari adalah, kalau hari siang ia mencari makan : urat batang ataupun buah-buahan. Kalau malam haria orangtua itupun datang mengajarinya segala ilmu dan kepandaian . demikianlah kerjanya sehari-hari.
Telah lebih satu bulan Abu Nawir berada disana , dimana ia telah perdapat segala ilmu yang ia perlukan. Akhirnya pengajaran itu diputusi. Mula-mula ia uji dengan jin da Pari. Kemudian dengan harimau. Akhirnya dengan ular nagayang melilit nisan mamaknya itu. Pada waktu itu malam sedang pekat sekali. Gurnya tegak menyaksikan , iapun berkelahi dengan naga itu. Hempas-mengempas, rasanya perkelahian tidak berkesudahan. Akhirnya ia mencoba segala ilmu yang ia pelajari samapi penghabisan. Dapat ditangkapanya ekor ular itu, dansernatak darang mercik dari bawah seluruh sisik ; ularpun tergeletak mati. Selesailah pertempuran si Abu Nawir. Sela itu juga diadakan perpisahan dengan sang gur. Guru itu pergi , dan dia saat itu pula harimau dari rusuknya mengarah ke rimba, lalu hilang dikegelapan malam.
Paginya ia hendak berangkat kearah pulang. Hari ke tiga iapun samapi dikampung halamannya. Dari jauh, dari bukit tempat ia memandang tampaklah orang ramai-ramai di depan rumahnya. Ia heran memikirkan apa yang terjadi gerangan. Lalu ia bertangan pada orangtua yang sedang asyik membenahi kebun sayurnya, tentang apa yang sedang terjadi. Orangtua itu berkata.
“Menurut kabarnya, disana ada dua orang bersaudara, mereka pergi ke kuburan mamaknya digunung lesung yang keramat itu untuk menuntut ilmu. Malang tak dapat ditolak, meninggalalah adiknya dimakan ular naga. Kini orang-orang disana meng-empat puluharikan kematian anak itu. Demikianlah berita yang ku dengar”. Ucap si oratua
“Oh…begiti, terima kasih pak…,” jawab Abu Nawir.
Abu Nawirpun undur diri, pelan-pelan sambil berpikir juga tantang bagaimana sebaiknya. Kemudian ia berkata sendiri.
Kerantau memandang di hulu
Berbuah berbunga belum
Sebelum berumpun banyak
Merantau bujang dahulu
Dirumah berguna belum
Daripada menyusahkan orang banyak
Diputuskannyalah tidak jadi pulang. Ia pergi merantau meneruskan niatnya semula. Ia akan pergi merantau menruskan niatnya semula. Ia akan ke negeri jambi walu apapun yang akan terjadi. Iapun berangkat.
Dituruninya sungai kea rah ke udik. Setelah lama bejalan, sampailah ditempat yang bernama Serampas. Disana, disebuah pesawangan, ia dihadang oleh tiga penyamun. Sorang dari mereka berkata
“ untuk kamu ketahui, kami ini pendekar tidur, pendekar duduk, dan pendekar tegak adalah penguasa disini. Tidak ada keras yang kami takik, lunak yang kami sudu. Daripada berpanjang-panjang, kalau saying pada nyawa serahkan segala harta yang ada.”
Mendengar hal demikan termenunglah Abu Nawir , kemudian ia berkata . “ Tuan yang tiga orang, tidak usah diulang kata seperti itu sampai dua kali merinding bulu romaku. Saya kesini tidak mencari lawan.”
Menghardik penyamun itu, “jangan banyak bicara, serahkan semuanya”. Perkelahianpun tidak bisa dielakkkan. Mula-mula pendekar duduk . mereka berkelahi hempas menghempas dengan sanga sengitnya. Akhirnya dapat ditangkap oleh Abu Nawir lalu dihempaskannnya ke batu. Kepalanya hancur, tergeletak seketika lalu mati. Demikian pula dengan pendekar tidur. Ia dapat digayung oleh Abu Nawir ; segala bulunya berdiri, muka dan tubuhnya hitam, kemudian jatuh tergeletak. Tinggal lagi pendekar Tegak. Melihat keganasan tangan Abu Nawir, ia berkata, “
Tuan Muda, aku jangan dibunuh, digantung aku tinggi, dibuang aku jauh”. Mendengar pengakuan pendekar itu, timbllah kasihan Abu Nawir, alu ia berkata :
“Kalau kau betul-betul keluar dari hati kecilmu demikian, baiklah kita akhiri sampai disini. Mari kita pergi utnuk mencari penghidupan yang layak, dan hingga kini untuk dimasa yang akan dating kita berkawan.”
Kemudian Pendekar Tegak menjawab. “Aku terima dengan sangat senag hati.”
Keduanya sepakat untuk meneruskan perjalanan arah ke Jambi. Setelah berjalan beberapa alama dalam perjalan, merekapun memasuki daerah Jambi. Disebuah rumah, mereka bertanya pada seorang laki-laki setengah tua.
“Bapak, adakah disini ada orang tukang irit kayu atau tukang takik getah? Kami dating dari lubuk panjang, datang kesini hendak mencari kerja.” Ucap Abu Nawir sopan.
“Cobalah kau pergi ke desa Bendeng Tujuh

PenDididkAn di JepaNg cuyyy

Posted On Maret 19, 2009

Disimpan dalam Uncategorized
Tag:

Comments Dropped leave a response

POTRET PENDIDIKAN DI JEPANG

jepang-2.jpgDALAM kurun waktu bergulirnya Restorasi Meiji (Meiji Ishin) tahun 1868 dan dekade sesudahnya, bangsa Jepang telah membelalakkan mata dunia menjadi bangsa yang pilih tanding dalam kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi. Jepang mereformasi pendidikan secara menyeluruh yang disesuaikan dengan dunia Barat.

Padahal, sebelum Restorasi Meiji, Jepang melaksanakan pendidikannya berdasarkan sistem masyarakat feodal, yaitu pendidikan untuk samurai, petani, tukang, pedagang, serta rakyat jelata. Kegiatan ini dilaksanakan di kuil dengan bimbingan para pendeta Budha yang terkenal dengan sebutan Terakoya (sekolah kuil). Mirip dengan pesantren di Indonesia.

Namun, semenjak Restorasi Meiji dikibarkan, bagai bola salju, pemerintah Jepang terus “menggelindingkan” puspa ragam kebijaksanaannya dengan mulai giat menerjemahkan dan menerbitkan pelbagai macam buku, di antaranya tentang ilmu pengetahuan, sastra, maupun filsafat. Para pemuda banyak dikirim ke luar negeri untuk belajar sesuai dengan bidangnya masing-masing, tujuannya jelas yaitu mencari ilmu dan menanamkan keyakinan bahwa Jepang akan dapat “berdiri sama tinggi, duduk sama rendah” dengan kemajuan dunia Barat.

Dari upaya tersebut, lahirlah tokoh modernisasi pendidikan Jepang era Meiji seperti Fukuzawa Yukichi, yang punya gagasan cemerlang. Gasan yang terkenal tercetus dalam bukunya berjudul Gakumon no Susume (Jepang: di antara Feodalisme dan Modernisasi) menyatakan pada bagian pendahulaun buku tersebut “Sebagai jalan yang paling ampuh untuk mencapai tujuan negara adalah melalui pendidikan sebab Tuhan tidak menempatkan manusia yang lain. Kalau kenyataan dalam masyarakat memang ada orang yang berkedudukan lebih tinggi dan ada pula yang berkedudukan lebih rendah. Perbedaan ini disebabkan karena yang berkedudukan tinggi telah mementingkan pendidikan, sedangkan yang rendah sebaliknya”.

Kemajuan bangsa Jepang bertambah “runcing” sesudah tentara pendudukan Amerika Serikat (AS) — setelah Jepang kalah perang pada PD II — banyak memberikan dorongan pada bangsa Jepang untuk mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan. Struktur baru pendidikan yang dikembangkan Amerika Serikat dalam Cummings (1984), ada empat hal pokok yang dapat dijelaskan.

Pertama, sekolah dasar (SD) wajib selama enam tahun dan tidak dipungut biaya. Bertujuan untuk menyiapkan anak menjadi warga yang sehat, aktif menggunakan pikiran, dan mengembangkan kemampuan pembawaannya. Kedua, sesudah SD ada sekolah lanjutan pertama selama tiga tahun, punya tujuan untuk mementingkan perkembangan kepribadian siswa, kewarganegaraaan, dan kehidupan dalam masyarakat serta mulai diberikan kesempatan belajar bekerja.

Ketiga, setelah sekolah lanjutan pertama, ada sekolah lanjutan selama tiga tahun. Bertujuan untuk menyiapkan siswa masuk perguruan tinggi dan memperoleh keterampilan kerja. Keempat, universitas harus berperan secara potensial dalam mengembangkan pikiran liberal dan terbuka bagi siapa saja, bukan pada sekelompok orang. Munculnya struktur baru pendidikan di Jepang yang di kembangkan Amerika Serikat, merupakan bentuk “revisi” dari struktur pendidikan lama yang sudah ada sebelum Perang Dunia II.

Kegiatan Jepang dalam cerdas dan mencerdaskan bangsanya telah menuai hasil yang signifikan. Korelasi antara majunya pendidikan Jepang dan kemajuan industrinya benar-benar terwujud. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan bangsa Jepang tumbuh menjadi negara industri utama di Asia, yang kedudukannya sejajar dengan bangsa Barat lain seperti Inggris maupun Prancis.

Di samping itu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh The Political and Economic Risk Consultancy (PERC), lembaga konsultan yang berkedudukan di Hong Kong pada akhir tahun 2001 (Republika, 03/05/02) menempatkan Jepang dalam urutan ketiga di bawah Korea Selatan dan Singapura, dalam Human Development Index atau indeks pembangunan manusia (IPM). Sementara itu, kalau kita bandingkan dengan IPM Indonesia, sungguh sangat jauh. Dari 12 negara Asia yang disurvei, Indonesia berada di urutan juru kunci. Hasil survei tahun 2000 dari United Nation Development Program (UNDP), badan PBB yang mengurus program pembangunan, menempatkan Indonesia di urutan ke-109 dari 174 anggota PBB (Republika, ibid). Rendahnya IPM Indonesia merupakan ouput dari mutu sistem pendidikan.

Menurut Prof. Herman Kahn dalam Ajip Rosidi (Mengenal Jepang) menyatakan, berdasarkan data-data ilmiah, pada awal abad ke-21, Jepang akan menjadi negara nomor satu di dunia, di segala bidang. Bukankah ramalan itu mendekati kenyataan?

Latar belakang

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Pada dasarnya ada kemiripan latar belakang perkembangan kebudayaan antara Indonesia dan Jepang, (selanjutnya disingkat IJ). Secara historis, peradaban IJ dapat dilacak kembali sampai ke zaman yang sangat kuno. Peradaban IJ mengembangkan kebudayaannya dengan jalan menyerap dan mengasimilasikan unsur-unsur asing, yang berlanjut menjadi lapisan dasar budaya asli.

Di Indonesia pada abad ke-8 sampai 10 berkembang beberapa kerajaan yang berorientasi pada agama Budha dan Hindu di Jawa Tengah, dengan peninggalannya yang terkenal berupa Borobudur, Prambanan, dan lain-lain. Begitu pula di Jepang, pada zaman yang sama mereka menyerap dan mengasimilasikan kebudayaan Cina, dengan mengembangkan kebudayaan Nara-Heian dan pembangunan kuil Horyuji serta Bangsal Budha Agung di Nara. Menurut Taroo Sakamoto, persamaan waktu antara munculnya Borobudur dan Bangsal Budha Agung merupakan petunjuk akan adanya persamaan antara Kebudayaan Indonesia dan Jepang.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu pada abad ke-17, Jepang dengan politik isolasinya, melaksanakan pendidikannya dengan sistem terakoya (sekolah kuil). Menjelang akhir zaman Shogun terdapat lebih dari 7.000 terakoya. Ini merupakan dasar bagi pelaksanaan sistem wajib belajar (gimu kyooiku) yang lebih komprehensif setelah dimulainya Restorasi Meiji.

Pendidikan yang meluas dan membumi telah membuat orang Jepang hampir semuanya melek huruf mendekati angka 100%, dan orang yang buta huruf kurang lebih hanya 0,7% pada tahun 1979. Bandingkan dengan Indonesia! Menurut Dirjen PLS Depdiknas, Fasli Djalal, saat ini lebih dari 16 juta WNI yang berusia di atas 10 tahun masih belum melek huruf. Lagi pula, menurut Dirjen Dikdasmen, Indra Jati Sidi, banyak sekali lulusan SD yang tidak bisa melanjutkan ke SMP karena berbagai sebab.

Data statistik tahun 1985 dari Japanese Life Today dan International Society for Educational Information, Tokyo menyebutkan bahwa persentase siswa Jepang yang melanjutkan ke SMA lebih kurang 94%, dan yang melanjutkan ke PT lebih kurang 38%. Hal ini bila dibandingkan dengan kondisi yang sama dengan negara lain di dunia, misalnya Prancis (24%), Inggris (20%), Jepang menempati urutan pertama setelah Amerika Serikat (43%).

Tingginya standar pendidikan Jepang di atas tidak semata-mata muncul dengan sendirinya, namun yang perlu diungkap di sini adalah ciri utama bangsa Jepang yaitu kehausan yang tak pernah puas akan pengetahuan. Sebagai bangsa literal dan minat baca yang tinggi, wajar dan mengamini bila bangsa Jepang maju dalam bidang pendidikan. Bukan hanya bacaan berupa buku ilmu pengetahuan, teknologi, dan sastra saja yang menjadi bahan bacaan mereka, tetapi koran pun masih menjadi bacaan wajib setiap hari. Sebagaimana dikatakan Tanaka dalam Dahidi, “Even today, Japanese still expect to act as the national conscience…newspapers are still the trusted medium in Japan”.

Membaca bagi kebanyakan orang Jepang bukan merupakan kegiatan yang dipaksakan, tetapi karena dalam diri mereka telah tertanam suatu sifat kebutuhan akan bacaan. Akibatnya, tidak heran bila kita lihat kehidupan sehari-hari bangsa Jepang tidak akan lepas dari membaca. Di stasiun, perpustakaan, di jalan, atau secara ekstremnya dikatakan, di mana ada kehidupan, di situ mereka membaca.

Menurut Tanaka (ibid) jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun, diperkirakan sebanyak 1.400 juta jilid, majalah bulanan (2.500 juta) jilid, majalah mingguan (1.700 juta) jilid. Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa dalam setahun, setiap orang Jepang membaca kira-kira 12 buku dan 35 majalah. Buku-buku tersebut tidak termasuk buku pelajaran. “This works out to about 12 books and 35 magazines per person per year, not counting the many textbook which students read in school”. Perputaran uang dari penjualan buku dan majalah itu “hanya” sekira 2 triliun yen. Hasil yang luar biasa, bukan?

Karakteristik

Bagaimana Jepang berhasil dalam merombak masyarakat melalui pendidikan? Menurut Wiliam K. Cummings, beberapa faktor yang mendukung adalah sebagai berikut. Pertama, perhatian pada pendidikan datang dari pelbagai macam pihak. Kedua, sekolah Jepang tidak mahal. Ketiga, di Jepang tidak ada diskriminasi terhadap sekolah. Keempat, kurikulum sekolah Jepang amat berat. Kelima, sekolah sebagai unit pendidikan. Keenam, guru terjamin tidak akan kehilangan jabatan. Ketujuh, guru Jepang penuh dedikasi. Kedelapan, guru Jepang merasa wajib memberi pendidikan “manusia seutuhnya”. Terakhir, guru Jepang bersikap adil.

Di samping hal di atas, pengaruh pendidikan terhadap anak dan masyarakat telah membuat pendidikan Jepang mempunyai potensi yang luar biasa dalam berbagai hal. Misalnya, (1) Minat masyarakat yang besar sekali pada pendidikan; (2) prestasi kognitif dan motivasi siswa relatif setaraf; (3) prestasi kognitif siswa rata-rata tinggi; (4) munculnya pelajaran ide egalitarianisme; (5) perubahan sosial yang egalitarian; (6) timbulnya kesamaan yang sama bagi semua lapisan masyarakat.

Menurut Danasasmita, ada beberapa karakteristik lain dari bangsa Jepang yang mendorong bangsa ini maju. Pertama, orang Jepang menghargai jasa orang lain. Hal ini dibuktikan dengan “ringannya” mereka dalam mengatakan arigatoo (terima kasih) ketika mendapat bantuan orang lain dan tidak menganggap remeh jerih payah orang lain meskipun bantuan itu tidak seberapa.

Kedua, orang Jepang menghargai hasil pekerjaan orang lain, dilambangkan dengan ucapan otsukaresamadeshita (maaf, Anda telah bersusah payah). Ketiga, perlunya setiap orang harus berusaha, dilambangkan dengan ucapan ganbatte kudasai (berusahalah!). Keempat, orang Jepang punya semangat yang tidak pernah luntur, tahan banting, dan tidak mau menyerah oleh keadaan, yang terkenal dengan semangat bushido (semangat kesatria).

Dari beberapa karakteristik yang disebutkan di atas, Jepang mampu menjaga martabat dan kualitas hidup bangsanya lewat pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya adalah sesuatu yang luhur karena di dalamnya mengandung misi kebajikan dan mencerdaskan. Pendidikan tidaklah sekadar proses kegiatan belajar-mengajar saja, melainkan juga sebagai proses penyadaran untuk menjadikan manusia sebagai “manusia”, bukan seolah-olah manusia dijadikan “jagung” atau “padi” yang setiap tiga atau enam bulan sekali mengganti metode “penanamannya”, apabila bagus dilanjutkan dan sebaliknya bila jelek ditinggalkan.

Bukankah membutuhkan satu generasi untuk melihat hasil pendidikan bagi manusia? Dengan kata lain, pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan manusia sebagai “manusia yang sadar diri” dalam generasi itu. Artinya, menjadikan manusia itu “mengerti” apa yang seharusnya diperbuat dan apa yang tidak, memahami yang baik dilakukan dan yang jelek ditinggalkan, serta mengetahui mana yang merupakan hak dan mana kewajiban.

Menurut William O’neil, pakar pendidikan dari University of Southern California dalam Ideologi Pendidikan (2001), menyatakan bahwa pendidikan kalau boleh diibaratkan memang seperti seorang musafir yang sedang berada pada persimpangan jalan. Jalan mana yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan adalah pilihan. Demikian juga dengan pendidikan, memilih jalan itu merupakan hal yang amat penting dan menentukan keberhasilan.

Akan tetapi, dalam pendidikan yang menjadi persoalan adalah pendidikan mau melegitimasi sistem dan struktur sosial yang ada ataukah berperan kritis dalam usaha melakukan perubahan sosial dan transformasi menuju dunia yang lebih adil.

Dari adanya dua pilihan dilematis itulah, melahirkan berbagai ideologi dalam pendidikan. Ideologi pendidikan menurut O’neil (Ibid), dipetakan ke dalam dua paradigma utama, yaitu pendekatan konservatif dan liberal. Kedua paradigma tersebut sebagai berikut. Pertama, paradigma konservatif memang melihat adanya ketidaksejajaran dalam masyarakat, namun hal itu dianggap wajar dan merupakan hukum alamiah (sunatullah), tidak bisa dihindari karena sudah digariskan Tuhan. Kedua, paradigma liberal, meyakini bahwa ada masalah dalam masyarakat. Menurut kaum liberal, pendidikan tidak ada kaitannya dengan persoalan politik dan ekonomi.

Pendidikan merupakan sokoguru (penyanggga) kemajuan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa tidak akan lepas dari “hidup” dan “mati”-nya mutu pendidikan negara yang bersangkutan. Kalimat ini menambah banyak statement yang telah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini muncul pula sebuah slogan “Pendidikan Adalah Masa Depan Bangsa”. Pernyataan yang berbau klise itu semestinya menjadi cambuk bagi kemajuan pendidikan kita, namun kenyataannya hingga saat ini hanyalah sebuah “cita-cita luhur” yang tak tahu kapan terjadi dan di mana rimbanya.

Mengenaskan memang, Indonesia yang dulunya terkenal sebagai negara yang kaya raya tata, titi, tentrem, kerta, tur raharja (tenteram dan makmur) dan sempat menjadi percontohan di bidang pendidikan di kawasan ASEAN harus menjadi pecundang dalam hal mutu pendidikan.

Bila kita membandingkan dengan negara ASEAN lainnya, Vietnam sekalipun kita masih keok, apalagi dengan Malaysia yang nota bene pernah kita jadikan tujuan “ekspor” dosen-dosen kita mengajar di sana. Tidak ketinggalan, kurikulum made in Indonesia pun pernah “dipekerjakan” di Malaysia pada dekade 70-an. Hasilnya sungguh luar biasa, mereka berhasil! Investasi pendidikan yang ditanam bangsa serumpun itu telah berbuah manis. Kemajuan membuat mereka kini berkata “Malaysia is Truly Asia”. Kemudian, apa yang kurang pada bangsa Indonesia ini?

Di kawasan Asia Tenggara, bangsa Indonesia dalam banyak hal sering dikonotasikan negatif oleh bangsa lain. Bangsa ini sering dipandang sebagai bangsa yang “kreatif” (baca: punya akal bulus/licin bagai belut), terutama dalam korupsi, kolusi, nepotisme.

Ada pemeo yang menyatakan bahwa Indonesia ini banyak korupsi, tetapi tidak ada koruptor (artinya begitu licinnya para koruptor dalam menghindari jeratan hukum sehingga sulit ditangkap, dan atau mungkin sebagian para penegak hukum kita masih “malu-malu” menangkap koruptor?). Hanya Allah SWT Yang Mahatahu.

Terlepas dari semua itu, bangsa Indonesia belum kiamat walaupun permasalahan dalam negeri tak kunjung selesai dan ada kecenderungan makin berlarut-larut, kita tetap harus punya semangat bushido. Krisis yang melanda bangsa ini begitu multidimensionalnya mulai dari moneter, dekadensi moral, kepercayaan, disintegrasi bangsa, “perang” antarsesama, dan tidak terhitung lagi banyaknya permasalahan rumit yang belum terselesaikan. Sepertinya sungguh suatu peringatan dan azab dari Tuhan Yang Mahakuasa.

Belajar dari kesalahan masa lalu dan berusaha untuk tidak mengulanginya serta minta ampun kepada Pencipta, lebih bijaksana kalau kita menatap ke masa depan dan hari esok bagi kelangsungan generasi muda. Hari esok bukanlah hari Senin-Minggu, tetapi hari esok adalah arah kebijakan pendidikan kita yang akan dibawa ke mana.

Masih banyak generasi penerus kita yang berprestasi dalam arti yang sebenarnya. Permainan belum selesai, “Saudara tua” kita, Jepang, mampu bangkit walaupun telah porak-poranda dihantam bom atom oleh Amerika pada Perang Dunia II. Tetangga kita Vietnam mampu “berdiri tegak” walaupun baru saja (1975-an) berbenah setelah “bertinju” dengan Amerika. Malaysia mampu berdendang dengan (We are truly Asia) setelah hampir 3 dasawarsa “berguru” ke kita.

Kenapa kita yang lebih dari 56 tahun merdeka masih jalan di tempat. Tidakkah kita melihat rumput orang lain yang hijau sebagai cambuk untuk maju meskipun sebenarnya rumput kita sendiri juga hijau. Kalau kita mampu bangkit dan dan yakin akan segera keluar dari krisis, serta berkeinginan menanamkan investasi pendidikan, bukan sebuah mimpi kalau nanti kita berhasil dan mengatakan “Indonesia is pure Asia.”

Momen penting kunjungan Presiden Megawati ke Universitas Pendidikan Indonesia seharusnya dijadikan tonggak sejarah untuk mulai bertindak dalam meningkatan mutu pendidikan Indonesia ke depan. Selain itu, juga pengalaman Jepang dalam merombak masyarakatnya lewat pendidikan, sekiranya bisa “dilirik” untuk dipelajari sungguh-sungguh oleh Indonesia dalam merencanakan masa depannya. Bukankah agama mengajarkan kepada kita untuk mencari ilmu ke mana pun? Dalam sebuah hadis disebutkan, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bila kita ngangsu kawruh (mencari ilmu) ke Jepang mengenai pendidikan. Semoga!***

Rainbow Plan, reformasi pendidikan di Jepang
In Pendidikan Jepang on April 6, 2007 at 12:15 pm

Seperti apakah reformasi pendidikan yang dicanangkan di Jepang ? Tahun 2001 Kementrian Pendidikan Jepang mengeluarkan rencana reformasi pendidikan di Jepang yang disebut sebagai `Rainbow Plan`. Apa saja isinya ?

1. Mengembangkan kemampuan dasar scholastic siswa dalam model pembelajaran yang menyenangkan. Ada 3 pokok arahan yaitu, pengembangan kelas kecil terdiri dari 20 anak per kelas, pemanfaatan IT dalam proses belajar mengajar, dan pelaksanaan evaluasi belajar secara nasional
2. Mendorong pengembangan kepribadian siswa menjadi pribadi yang hangat dan terbuka melalui aktifnya siswa dalam kegiatan kemasyarakatan, juga perbaikan mutu pembelajaran moral di sekolah
3. Mengembangkan lingkungan belajar yang menyenangkan dan jauh dari tekanan, diantaranya dengan kegiatan ekstra kurikuler olah raga, seni, dan sosial lainnya.
4. Menjadikan sekolah sebagai lembaga yang dapat dipercaya oleh orang tua dan masyarakat. Tujuan ini dicapai dengan menerapkan sistem evaluasi sekolah secara mandiri, dan evaluasi sekolah oleh pihak luar, pembentukan school councillor, komite sekolah yang beranggotakan orang tua, dan pengembangan sekolah berdasarkan keadaan dan permintaan masyarakat setempat.
5. Melatih guru untuk menjadi tenaga professional, salah satunya dengan pemberlakuan evaluasi guru, pemberian penghargaan dan bonus kepada guru yang berprestasi, juga pembentukan suasana kerja yang kondusif untuk meningkatkan etos kerja guru, dan pelatihan bagi guru yang kurang cakap di bidangnya.
6. Pengembangan universitas bertaraf internasional
7. Pembentukan filosofi pendidikan yang sesuai untuk menyongsong abad baru, melalui reformasi konstitusi pendidikan (kyouiku kihon hou) (MEXT, 2006).

Hingga tahun 2007, ketujuh poin telah dilaksanakan secara simultan, walaupun di beberapa bagian ada protes dari kalangan guru, masyarakat pemerhati pendidikan. Untuk mewujudkan ketujuh poin tersebut bukan hal mudah, tapi saya melihat reformasi pendidikan di Jepang sekalipun mencontoh praktik dari Inggris atau Amerika, poin-poin yang diajukan benar-benar sesuai dengan problematika yang ada di Jepang.

Jumlah siswa per kelas di kota-kota besar masih cukup besar 35 orang per kelas, tetapi di beberapa propinsi jumlah siswa hanya sepuluh atau belasan orang dikarenakan angka kelahiran yang merosot. Jepang tidak membangun kelas-kelas baru di sekolah tetapi justru memerger sekolah-sekolahnya.

Pendidikan moral yang diperdebatkan saat ini adalah yang berkaitan dengan nasionalisme, perlu tidaknya menceritakan sejarah perang kepada anak didik, perlu tidaknya menyanyikan lagu Kimigayo atau mengibarkan bendera hi no maru. Pendidikan kedisiplinan tentu saja sudah terbentuk dengan baik di sini.

Poin nomor 4 merupakan hal yang terlihat nyata dengan banyaknya upaya sekolah membuka diri kepada masyarakat/orang tua, misalnya dengan program jugyou sanka (orang tua yang menghadiri kelas anak2nya), sougou teki jikan (integrated course) yang melibatkan masyarakat setempat, dan forum sekolah.

Poin ke-5 pun sedang marak dibicarakan saat ini dengan adanya `kyouin hyouka`, sistem evaluasi guru yang dibebankan kepada The Board of Education, dan renew sertifikasi mengajar melalui training atau pendidikan guru.

Reformasi higher education-nya tampaknya sangat gencar dilakukan dengan berbondong2nya mahasiswa asing datang ke Jepang. Hanya ada satu kelemahan barangkali, yaitu bahasa. Mahasiswa asing yang datang ke Jepang perlu mendalami bahasa selama 1 tahun, atau statusnya sebagai research student sebelum memulai program yang sebenarnya, dan ini yang membuat sebagian besar mahasiswa China lebih memilih Amerika yang notabene berbahasa Inggris, dan tak perlu membuang waktu 1 tahun sebagai research student.

UU Pendidikan juga menjadi bahan diskusi yang hangat di seantero Jepang. Tidak saja ahlinya yang turun tangan berbicara tetapi juga Teacher Union, forum siswa, senat mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga biasa yang terlibat dalam kegiatan volunteer.

Seberapa jauh pencapaian Rainbow Plan ? Hasilnya maih harus ditunggu.

1.1. Perbandingan sistem pendidikan tradisional dengan modern

(Kajian Sistem Pendidikan di Negara Jepang dan Amerika)

Jepang membuat kejutan baru. Kali ini berkaitan dengan sistem dan prestasi di bidang pendidikan. Banyak pengamat pendidikan dan pembangunan di Amerika Serikat melihat bagaimana sistem pendidikan di Jepang telah berhasil mencetak tenaga kerja dengan semangat, motivasi dan watak yang “pas” bagi pembangunan. Sebagai suatu masyarakat yang sepenuhnya mengakui peran pendidikan dalam pembangunan, para ahli di A.S. mulai menengok sistem pendidikan di Jepang, sekaligus mengevaluasi sistem pendidikan di,A.S. sendiri. Maka dibentuklah team Jepang dan A.S. yang bertugas untuk mengevaluasi pertemuan antara Reagan dan Nakasone pada tahun 1983. Pada tanggal 4 Januari tahun 1987, secara serentak di kedua lbu Kota negara diumumkan hasil kerja team tersebut.

Team Amerika Serikat mengumumkan 128 halaman laporan yang oleh seorang pejabat di kantor pendidikan di Washington disebut sebagai suatu potret sistem pendidikan yang canggih. Dalam laporan tersebut, sebagaimana dikutip oleh Newsweek, 12 Januari 1987, dikemukakan bahwa murid-murid di Jepang diperkirakan mempunyai IQ yang tinggi, buta huruf sudah tidak dikenal lagi. Di samping itu berdasarkan tes yang telah distandardisir secara internasional ternyata murid-murid SMA di Jepang memiliki skore di bidang matematik dan sain lebih tinggi dari pada murid-murid SMA di A.S. Tambahan lagi, penelitian ini mempertebal keyakinan para pengamat bahwa pendidikan di Jepang telah memainkan peran yang penting dan sangat menentukan dalam pembangunan ekonomi negara pada dua puluh lima tahun terakhir ini.

A. Antara Menghafal dan Berfikir

Dimana letak kehebatan sistem pendidikan di Jepang ? Para ahli dan pengamat pendidikan boleh kecewa. Ternyata sistem pendidikan Jepang, kalau dilihat dengan kacamata teori pendidikan barat, bisa dikategorikan sebagai suatu sistem pendidikan tradisional. Pemerintah pusat memegang kontrol pendidikan, termasuk menentukan kurikulum yang berlaku secara nasional baik bagi sekolah negeri ataupun sekolah swasta. Pengajaran menekankan hafalan dan daya ingat untuk menguasai materi pelajaran yang diberikan. Materi pelajaran diarahkan agar murid bisa lulus ujian akhir atau test masuk ke sekolah lebih tinggi, tidak mengembangkan daya kritis dan kemandirian murid. Semua murid diperlakukan sama, tidak ada treatment khusus untuk murid yang tertinggal.

Sekolah menekankan pada diri murid sikap hormat dan patuh kepada guru dan sekolah. Dengan singkat sistem pendidikan Jepang dapat dikatakan suatu sistem pendidikan yang “kaku, seragam dan tiada pilihan bagi anak didik”. Di fihak lain, sebanyak 78 halaman laporan team Jepang antara lain menyatakan pujiannya atas fleksibilitas sistem pendidikan Amerika Serikat. Di samping itu, juga disebut dan bahwa meski anak didik di Jepang memiliki prestasi lebih tinggi dari pada prestasi anak Amerika, namun hal itu dicapai dengan pengorbanan yang tidak ringan. Antara lain murid-murid di Jepang tidak bisa “menikmati” enaknya sekolah.

Sebab dari waktu ke waktu anak didik di Jepang dikejar-kejar oleh pekerjaan rumah, ulangan dan ujian. Hasilnya murid-murid Amerika lebih independent dan innovative dalam berfikir, dan juga sudah barang tentu lebih bahagia dibandingkan dengan anak-anak didik di Jepang. Namun demikian, kuranglah tepat kalau secara tegas ditarik kesimpulan bahwa sistem pendidikan yang menekankan disiplin dan hafalan serta daya ingat sebagaimana yang diterapkan di Jepang lebih hebat dari pada sistem pendidikan yang menekankan kebebasan, kemandirian dan kreatifitas individual sebagaimana yang diterapkan di Amerika Serikat.

Dibalik sistem pendidikan di Jepang yang kaku dan seragam tersebut sebenarnya ada beberapa hal yang patut dicatat. Pertama, dengan menegakkan disiplin patuh terhadap guru dan sekolah menyebabkan anak didik di Jepang secara riil menggunakan waktu sekolah lebih besar dari pada anak-anak sekolah di Amerika Serikat. Kedua, sistem pendidikan di Jepang telah berhasil melibatkan orang tua anak didik dalam pendidikan anak-anaknya. lbu, khususnya senantiasa memperhatikan, memberikan pengawasan dan bantuan belajar kepada anak-anaknya. Tambahan lagi, lbu-ibu ini terus secara berkesinambungan membuat kontak dengan para guru. Ketiga, di luar sekolah berkembang kursus-kursus yang membantu anak didik untuk mempersiapkan ujian atau mendalami mata pelajaran yang dirasa kurang. Keempat, status guru dihargai dan gaji guru relatif tinggi. Hal ini mengakibatkan pekerjaan guru mempunyai daya tarik.

Di fihak lain, pendidikan di Amerika tidaklah sebagaimana digambarkan orang, dimana anak didik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengembangkan kreatifitasnya. Penelitian nasional yang dilakukan oleh Goodlad yang kemudian diterbitkan menjadi buku yang berjudul “A Place called school” ternyata menunjukkan sesuatu yang lain. Antara lain disebutkan ternyata hanya sekitar 5 % dari waktu jam pelajaran yang digunakan untuk berdiskusi. Sebagian besar waktu, sekitar 25 % untuk mendengarkan keterangan guru, sekitar 17 % waktu untuk mencatat dan sisa waktu yang lain untuk praktek, mempersiapkan pekerjaan dan test. Jadi dengan kata lain, sistem pendidikan di Amerika tidak sepenuhnya berjalan sebagaimana dicita-citakan para ahli.

B. Kiblat Pendidikan

Membaca laporan kedua team di atas, setidak-tidaknya memberikan nuansa baru. Yakni bahwa sistem pendidikan untuk suatu bangsa harus sesuai dengan falsafah dan budayanya sendiri. Mengambil alih suatu sistem atau gagasan dibidang pendidikan dari bangsa lain harus dikaji penerapannya dengan latar belakang budaya yang ada. Sebagai contoh, sekarang ini dunia pendidikan Indonesia sedang dilanda semangat untuk mengetrapkan sistem pengajaran yang menekankan “proses”, dengan metode pengajaran yang disebut “Inquiry Teaching Method”. Metode ini sangat ampuh untuk meningkatkan critical thinking anak didik. Tapi dalam praktek metode ini sulit untuk bisa diterapkan di kelas kelas di Indonesia. Mengapa ? Sebab metode ini menuntut adanya suasana yang bebas di kelas dan anak didik memiliki semangat untuk mencari kebenaran dan keberanian untuk mengutarakan gagasannya. Dan hal ini yang belum dimiliki oleh kelas-kelas dinegara kita. Oleh karena itu gagasan menerapkan metode inquiry perlu didahului mengembangkan kondisi-kondisi yang diperlukan. Misalnya dengan mulai menerapkan di tingkat sekolah dasar kelas satu. Atau, malahan sebaliknya, lebih baik memantapkan pelaksanaan pengajaran dengan metode yang sudah dikenal tetapi sebenarnya belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sebagaimana yang pernah penulis temui pada suatu pertemuan dengan guru-guru sekolah menengah yang menyatakan “Apakah tidak sebaiknya kita mencoba untuk mengembangkan bagaimana cara mengajarkan dengan metode ceramah yang efektif, dari pada menggunakan metode baru yang masih sangat asing ?” Nampaknya, kiblat pendidikan tidak hanya Amerika Serikat, kita perlu berkiblat juga ke Jepang dalam rangka menyusun dan mengembangkan sistem pendidikan yang cocok dengan falsafah dan budaya Indonesia.

malang di kota Malang

Posted On Maret 18, 2009

Disimpan dalam Uncategorized
Tag:

Comments Dropped one response

17 maret 2009
Onde indak Oke bana dowh… mato Na sakik sakik sajak kapatang. Iko mindahnyo dari Uni sIsKa arek LamoNgan … eh… batambah Pulo jo Mega aRek BojoneGoro nan sakamar jo Na ko ha. Makhluk Nan badua ko… manjadikan iduikkk Na tersiksaq mantuak iko… kalau Na ingek-ingek iko terJeKsinyo gara-gara malam kapatang tu… banta guliang Uni Siska jatuah ka Kasua Na, pas pulo Na sedang manggigaw e.. siap Tu Na paluak banta guliang Uni sisKa, tyus… jo sEnyUm nightmare Na Na agiah banta Guliang NA yang sebenarNya ka Uni siska… wawhhhh Na caliak bisuak PagiNyo… Mato Na alah Ndak Oke baNA lei… Nan sabalah Kida Nyakkk alah sipik tyUz mengeluarkan zat-zat yang ndak Oke bagi kehidupan. Onde… alah lenGkap penderitaan rasoNyo jauah dari Urang tuo… Mandeh.. aPakk.. naN jauahhhh dikampuang… apo iko UbekNyooo…?
Siap tu Na basiap-siap barakkek kuliah pagi tu. Sabalun masuak ka dalam kelas…Na bali tisu WC untuk membendung zat-zat babahayo dari mato kowh…, kiro… indak lasuang pulo pakai tisu… mambuek payah mancataikk, yo maambek-ambek Na manulih, tyus.. indak pulo bisa mancaliak powe point nan malenggok di muko kelas. E… namapk dek kawan keadan mato Na mantuak itu. Dikecekan mato Na mato sarInGan-saSuke-cuy… disaat lain Na sanaNg dikecekan saSuke… secara Kan saSuke kan oke+kereN pak3 mato saRingAn.., tapi disaat lain ati tarumuak.. mato Na ndak Indah seperti dulu kala lei… hoee hoeeee…mandehhh
Rencana ka pulang ka asrama ka Nio mengakhiri penderitaan, takuik rang tatular dek panyakik kowh… E… inyak si Tasya sMs ten dari JatinaGor… “bos… cliakkan di web mandalaairlines ciek ha,,, ado Promo baru tiket murah ndaK…” taPaso lo Na mangambangan lepie lu untuak memenuhi permintaan sohib Nan ciek ciek kowh…(perlu diketahui, tasya ko ribet en ngebet banget jo masalah tiket-maniket, soale le… konsekuensiNyo kalo indak memenuhi permintaan sohib surang…si sOhip yang punya permintaan akan mengancam dengan akan mengganti nomer hape, tyus…ngGa bakal ngagiah tawu, numerNyo yang baru, yo apo buliah buek… Na ndak nio lost kontek Jo sohib kendor Na kowh..), lah maEngak2 pulo Na mangospot, babukak lo facebuk dek Na pulo… sambia2…bia mubazir stek… Na cek2 dis situs maNdaLa… kiroe ado promo,sontakk bahagia Na, tugas Na alah salasai…e Nola kaRe inyo saDAng OL pulo di FB…maaJak ceTing pulo inyo, onde makk mato Nyak lah padiah…Nola kare Nyakkk makin bertubi-tubi. Tapaso maladeni stek lu… tyus.. lah ndak sabar Na lei.. Na kecekan ka Nola kare… “ Nel.. mato Na sakik.. awak sudahi yo…muga U di baNduang ten tetap merindukan Na nan di Malang Nyak..”, tyus Nola Karepun mengerti. Secara, inyo alah mangarati Na… Na kan dulu sempat 2 xali satampek duduak jo inyo di X.9 sMster 1… ciek siap tu di XII.ipa1. Nola Kare ko kawan saperjuAnGAN Na maLawaN aSma Suhar_aSmiRandah(guru math di XII.IPa1.Red), tyus kawan sapanjuaNgan ka musajik, sholat duHa,puaso… Na miss U Nola kareeee. Sudah itu.. Na mangamehi lepie Na, informasi tentang Promo mandala alah dapek, tyus Na simpan di dalam utak Na nan cerdas kowh. Tyuz segera Na nyeSMs tasya.
“Sya…Mandala ado Promo sampe 27sePtember!” sending…
Tu dibaleh dek Tasya,” yo Q segera ngecek beko, Q ngnet 500piah ciek lu…”
Na pun segera, bersiap pulang… ari angek pulo, Na tutuk mato Na jo tisu WeCe nan Na bali tadi…di kapalo Na tapikia untuak mambali reben itam, ndak amuah matuak iko taruiih do ko mah…. E di tangah jalan… syock2 Na… Na basobok pulo jo Urang mirip sBY anak asRama PutRa tu. Jaleh Na ngeFens jo Pak SBy, secara Na dukung pak sBY pas pemilu bisuak kowhh… e… diSapo pulo Na dek Nyo… jaleh Na alah maaNcang2 indak kenal jo inyo. Tapaso babaleh… Na caliakkan mato sarIngan-sasuke Na…huaKakaka
Alah sampai Na di asrama, Na makan… tyus…sholat… maengak2 sabanta…lalok2 diateh kasua… siap tu tibo pulo sms dari tasYa…
“Bos, U paluto…ndak ado Gai promo sampai tanggal 27 september dowh… Cuma sampai 27… agus!” sms tasya sadis
“Onde… sya staga Naga… brarti Na salah kilik tad tu maH… Q sadang sakik mato hah… makoe mantuak iko… sori….maaPhkan daku” sMs Na…
e… tibo-tibo ado sMs dari dayang Sumbi aXis…nan manjuNgkkek di Batam Nyak” BOS!… idukkan axis Kana Jawa!!(kini JUWO!!) Q nio telpun…” tyus… Na idukkan axis Na lei, ko kami anak kendor pake axis dek arok nelpun murah ciek Rupiah… barela relakan mangganti kartu…,hehehehe secara kan anak kendor suko nan murah…en orangnyo hemat2.., e.. lah Na tungggu2 si Dayang suMbi kowh…lah satangah Jam pulo… alun juo di telpunnyo, jaleh axis Na dalam masa tenggang, otomatis ga bisa ngapa2in, siap tu Na idukkan M3 Na liak,,, tyus NA sms Dayang suMbi tu…
“ Oi… Ron… Q lah Q idukkan axis Q tadi… U lamo bana…”kecek Na
“iyo Bos… Q lupo Nomer axis U…bara U numerX?? Blz copek”
“e… Baron…baro… kow ha..08383xxxxxxx, Q idukkan lei… cepetann Q tunggu”kecek Na…
Pas Na idukkkan axis Na,,, teLpun Dayang sumbi tu masuaak… lah maota lo kami, maota lamak, magedor, bagunjiang… tyus baron ngecek “ si Tasya ko… disuruahan iduk axis, inyo ndk namuah dowh… manjajok…alasanNyo kuliahhh…anti Q jo tasya…Bos… wak ancam tasYalah… kalo ndak inyo idukkan axis inyo kini…juo… ndak ka Q baleh2 sms tasya ko lei…Huh!” kecian ek Rani kesal. Lah lamo Na bagunjiang jo Baron, tyus panek surang Qmi… tu kami matian telpun… tyus… Q takalok… E sadang taKalok tut u… tibo si Ama anak erTe seberang… adiak Kamar Uni rika berkoar2…
“Yon… tangi… yon… ayuk ke matahari matos… ada diskon baju nevada 95%. Kamu mo liat ta… baju baru Q…ayuk ke kamarQ…” Kecek si Ama. E… jaleh Na satangah sadar… Lah maeNgak2 se na ka Kamar si AMa mancaliak baju baruNyo… Tyus Na jawab “Yo ayolah cepatan Ma…!” kecek Na (tapi Na berniat dalam hati… kalo murahnYo indak jadi 10rb… Na ndak bakal nio bali. Tyus Na ajak Uni Oja jo Uni rika Pai ka matos…. E… uni Oja jo Uni rika ko ribet pulo… lamo bana berdandan… tyus si aMa kecekNyo indak jadi pulo dowh… soale inyo nungguan si Mega dulu… sYock2 lo Na jadiNYo… setelah Uni-uni pariaman baduo ntu salasai berdandaN… kami batigopun segera meluncur ka Matos… nan lataknyo MaNjulang Gadang persis di muko asrama kami… pas lah didalam matos… katiko naiak escalator… Uni rika minta Poto pulo… tapaso w700 Na berkorban untuak mamoto artis Pariaman juNgkek nan suRang ko. Bapoto lo lu… tyus… lah nyampai di Matahari…dek diantakan escalator, kamipun segera jungkek… caliak2 baju2 murah kecek si ama tu… e.. kroe.. na mUrah tu… buruak2 ajo Nyoh… kami nyari heM untuak pai kuliahhh tapi ndak do nan ancak dowh… tyus kami putus asa,,, pai ngaca2 barang di Matahari se… turun kami lei.. pai bli Es krim murah.. siap tu maEngak2 sambia ngabisan es krim. Siap tu Baliakkk ka asrama lei… tibo di asrama mato Na makin manjadi, makin sirah… takana lo.. manga di matos tadi ndk jadi bali reben iTam… huaaaaaaa, percuma… Gatot… kasadoalahe… tYus Uni Oja… berinisiatif… di taman asrama ado tumbuhan daun katarak… keceknyo bisa menyembuhkan panyakik Na kowh…
Siap magrib… Mall Praktek Uni Oja… aktif… menuju mato Na bermodalkan daun Xatarak… tyus… Uni oJa,,, ngagiah jaminan… kalau Ka NA alah ta tetes aia daun ko.. siap tu tetesan ka Inyo le. Onde… kiroNyo… yo Bana padiah ditetesan itu ramuan… labiah padiaH dari pado lado lei…, tyus.. setalah padiah mato Na luamayan ringan… Na pun bersiap Ma netesan rauan tu ka mato Uni oJa… akhire… ramuan tu berhasil sesaat. Penglihatan Na jadi tarang… mancaliak lampu saraso lampu tu 500 watt. Sontak demikian… malam itupun Na bukak Paraktek matuak poNari.Red. dikamar Na… urang na bi sakik mato bi datang ka Kamar na… Na pun.. mambacoan jampi2…bismilahh red… ty us.. pasienn Na lalokkan di ateh kasua… tyus… Na tetesi sambia mambaco bismillah.. pasien Na umumnyo bi mamaKiakkk, tapi setelah padiahNyo ilang… mereka bi sanang.. penglihatan bi jaleh… Na jo Uni Oja pun bahagia.. walau kami ndak mintak sumbangan…mantuak ponari…
Tibo2.. ado kawan Na sms… kawan sa Fs+FB jo saNagari,nan baru kapatang ciek lai manjadi pasien Na… hueheheeh, nyo tanyo…lai Lancar manari patang? Tyus…keceke inyo panek ngetik sms, mumpung inyo kini lah beralih pakai M3, tu inyo nanyo…kalo malam-malam giko pakai m3 murah ndak nilPunnyo. Tyus… Na dek kurang tau, maslah nelpon2 m3… tu… secara Na tau kalau nelpon di pulau jawa ko pakai M3 mahaNyo salangik, lagian Na pakai M3 kowh…Na makai nan super hematNyo…hueheheheh Super voccer 2000 sMs rek… untuk mananyokan masalah tariff manarif GSm… Na alah tau ka sia harus nanyo masalah itu… yang tak lain adalah Tasya Tamasya… secarakan inyo ribet banget kalau tariff manarif GSM yang ado di Indonesia kowh… Na pun maNyemEs si TaSya.. sebelum Na mambaleh sms kawan Na tadi “sYa…bara tariff telpun M3..malam2 giko???” En then… secepat Xilat tasya mambaleh… “maha Bos… 2ribu piah sampe puas…”. Tyus Napun setelah dapek balasan tari Tasya, Napun mambaleh sms Na ka Kawan Na tadi tu…indak jauah2 dari kosakata Tasya tadi dengan maksut tujuan yang samo gitu… “Kalau malam giko maha di… 2ribu piah sampe puas… tyus… dibalehnyo sms Na dek kawan Na.. tu… “E… ndak maha namonyo tu do…,”Tyus.. Napun mambaleh smsNyO… “yo… tilpun ajolah”. Tyus kawan Na nilpun laha maota Lo kami bagunjiang masalah pemilu 2009 kowh… e alun jadi 3 minik… alah mati…tilpunnyo… kiroe… tarifNyo… mahal cuy… tanyato…. Informasi si Tasya indak akurat dowh… e… Tasya… mungkin berang kawan Na tu ga’aNyo… dikecekannyo Na paluto mungkin, Na sms indak dibalehnyo dowh….
Abis… tu maEngak2 Na ka kamar Uni rika… tapi Na ndak diacuahkannyo do.. Nyo siBuk maleptop Compaq Presario300Nyo… siap tu Na cari Uni…. Oja… inyo kiroe di Kamar si amel Gembel anak Probolinggo… Na ajak Uni Oja ka Kamar mandi… maklum… Na paNakuikkk sangaikk kowha ka kamar mandi… secara… kan bla…bla cuy…., Uni Oja nyak ndak amuah pulo dowh… soale…keceknyo..inyo ndak kebelet pipis dowhl…. Yolah…siap tu… namapak dek Na computer si amel… iduikk, Na kaca-kaca stekk E… kiroe… komputerNyo lemot pulo… yolah…bikin bête…Na..tyus Na segera maninggakan kamar si Amel gembel tu… barangkek Na ka kamar Na,… pas nyampai di kamar…Na caliak si Ama jo Mega masi sibuk mangarajoan tugas,tyus tibo2…ado urang ndak jaleh Nelpon Na… ngaku namoNyo Roni…. Nyo nyari Ayu…urang padang…ih… Ndak jaleh… jalehh Namo Na bukan si Ayu… cuihhhh sajak bilo pulo Na ganti namo jadi Ayu… yoooolah indak bana kowha…, Batele-tele nampakE urangNYo.. Na Matian le… mate!!! Koen!!!
Na pun yo bana sak kanciang… yo banalah kabelet… lari-lari Na ka kamar Uni rika minta kawanan ka kamar mandi… tibo di kamar Uni t u… inyo masi sibuk jo leptopnyo, jo sembah sujud… Na mamohon ka Uni rika minta kawanan ka kamar Mandi, akhire dek ati Uni Rika mulia… dikawanan Na ka kamar Mandi…dengan syarat Na harus maAriak si Ama tyus ajak pulo inyo ka kamar mandi… akhire… sakali ariakkk gadang Na panggia si AMa…si Ama langsuangg bareaksi…inyo baokk pulo… si Mega bagai ka kamar mandi… . akhire kami barampek barangkek ka Kamar mandi…, lah turun janJang… wudu… beserta ritual ka kamar mandi lainnyo…. Lah baliakkk dari kamar mandiNyo… naPun segera lalok… Na pasang piYama Na… tu lalok Na dengan nyamanNYo.. huh… hari nan malelahkan
***zzzzzTTtttt***
Eee…paginyo…masi dalam mimpi Na baru… lah do se urang manggedor-gedor… pintu kamar… alaun takumpuan angok Na kasado alahe… na bukakkan pintu.. kiroe… urag-urang minta pertenggungjawabana Na… mato anak-anak tu malah makin parah… paniang…paniang Na dibuekkknyo… tyus… Na caliak mato Na dicamin… kiroe… mato Na batambah pulo parahanyo…. Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bukannya baransua…….., tapaso Na pagi ko pakai kacomato pai kuliah….le… pake Reben Itammm nan Na pinjam ka si Adel….

Hello world!

Posted On Maret 18, 2009

Disimpan dalam Uncategorized

Comments Dropped one response

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!